Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Keerom Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Sugianto Dukung Subsidi Mekanik

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 25 Agustus 2016 - 19:57 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Keluhan masyarakat ketika memasuki musim cocok tanam adalah mahalnya ongkos penyiapan lahan. Cara mekanisasi penggarapan lahan dinilai masih mahal. Sementara bagi sebagian yang berpikir singkat, membakar adalah cara murah sehingga selalu saja masyarakat menggunakan cara itu ketimbang mekanisasi.

Karena itu semua pihak sedang berpikir keras bagaimana mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terutama yang berbasis masyarakat, agar tidak menggunakan cara membakar tetapi tetap bisa bercocok tanam. Konsepnya tetap sama, yaitu lebih baik mencegah daripada menanggulangi.

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran pun mendukung ide pemerintah untuk melakukan Subsidi Mekanik. Dengan cara itu, kesulitan masyarakat yang merasa 'Berat Diongkos' tadi lambat laun bisa teratasi.

'Saya dukung itu (subsidi) ketika pemerintah mendorong untuk mekanisasi, asalkan dibantu. Nah sekarang bantuan pemerintah pusat mana, kita terus menunggu nih. Jangan hanya mendorong-dorong terus tapi belum ada gerakan,' kata Sugianto kepada Borneonews.

Kenapa demikian

Karena menurut Sugianto, banyak sekali usulan atau masukan disampaikan kepada pemerintah pusat. Bahkan kadang usulan itu, asalnya dari pemerintah pusat juga yang meminta atau memberi tawaran agar daerah mengusulkan. Giliran waktunya diharapkan, ternyata tidak datang. Contohnya anggaran penanggulangan Karhutla, sampai saat ini Sugianto mengaku tidak tahun berapa kucuran yang dari pusat.

'Kita tidak tahu berapa yang dianggarkan, karena tidak diberi tahu, masih di pusat sana,' katanya. 

Sebelumnya, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Waldimar mengatakan, sebenarnya ada usulan menarik yang patut dipertimbangkan yaitu 'mengganti' ongkos bakar lahan yang biasanya dilakukan masyarakat untuk membuat lahan baru.

Konsepnya dengan cara subsidi. Jika yang dikeluhkan masyarakat adalah besarnya ongkos membuat sawah atau ladang baru, ya pemerintah yang membuatkannya. Sehingga tidak berupa uang seperti subsidi pada umumnya, tetapi dalam bentuk bantuan mekanik. Pemerintah yang mengerahkan alat berat untuk membantu penyiapan lahan warga.

'Bahasa sederhananya pemerintah membantu masyarakat yang ingin manugal. Biar mereka tidak bakar lahan lagi. Cara apapun kalau lebih mahal dari cara membakar, ya akan sulit diikuti warga khususnya petani. Karena itu bantulah mereka membuat lahan,' ujar Sugianto (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru