BORNEONEWS, Kobar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat akan mengupayakan pelaksanaan Festival Keraton Nusantara X, Oktober 2016 bebas dari kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Bencana Karhutla menjadi momok Kobar, kala memasuki musim kemarau. Berdasarkan data BMKG, tahun ini, musim kemarau diprediksi berlangsung  Juli hingga November.

Padahal, pada awal Oktober 2016i, Kobar bakal menggelar acara akbar, Festival Keraton Nusantara (FKN) X 2016. Meski begitu, Pemkab Kobar siap memberikan upaya maksimal agar bencana asap karhutla tak hadir saat pagelaran FKN 2016.

Menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kobar, Reneli, BPBD sebagai leading sector penanggulangan bencana Karhutla telah melakukan berbagai upaya untuk meredam bencana tahunan tersebut. BPBD sudah membentuk tim pengendalian Karhutla. Tim tersebut terdiri dari BPBD, BKSDA, TNI, Polri dan Tagana. Penanganan di lapangan mulai darat hingga udara sudah disiapkan. 

"Darat sudah pasti ada dan siap dengan mobil pemadam kebakaran. Udara juga sekarang sudah siap ada dua pesawat helikopter water bombing. Jadi yang tidak bisa dijangkau melalui darat, pemadaman dilakukan melalui udara," ujar Reneli di ruang kerjanya di BPBD Kobar, Jumat (26/8/2016).

Dia melanjutkan, kesiapan maksimal ini juga didukung oleh Pemkab Kobar dengan dikeluarkannya SK Bupati Kobar, Bambang Purwanto mengenai Tanggap Darurat terhadap Bencana Karhutla pada 8 Agustus 2016. 

"Jadi penanganan bisa lebih fleksibel. Bisa cepat. Dan pastinya, asap dapat ditanggulangi dan dikendalikan," ungkap Reneli.

Dia berharap supaya pagelaran FKN ini bisa berjalan lancar dan sukses. Apalagi, jika melihat data BMKG, pada Oktober sudah masuk kemarau basah. Maksudnya, musim kemarau yang diselingi dengan adanya hujan. 

"Jadi itu sudah tidak parah. Mudah-Mudahan tidak seperti tahun kemarin. Kami terus berupaya maksimal," tandasnya. (UD/N).