Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hotspot di Kotawaringin Barat Terpantau Nihil karena Terguyur Hujan

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 28 Agustus 2016 - 18:45 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, sejak Minggu, pukul 03.00 WIB dinihari hingga pukul 09.00 Wib, mampu menghilangkan titik api yang tersebar di beberapa titik seperti di Kecamatan Arut Selatan, Kecamatan Kumai, dan Kecamatan Kotawaringin Lama.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Kotawaringin Barat Hermon F Lion, berdasarkan pantauan satelit akibat dari hujan lebat yang merata mengguyur Kobar, berdampak pada hilangnya titik api. 

Walau begitu, tim satgas Karhutla tetap melakukan pemantauan dan patroli rutin ke lokasi-lokasi yang dinilai rawan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan. hal ini dilakukan karena ada titik api kecil yang justru tidak bisa terpantau oleh satelit, sehingga ketika patroli dilakukan maka titik api kecil tersebut dapat terdeteksi.

"Hari ini kan nihil, tetapi satgas tetap melakukan patroli sebagai langkah antisipasi. Pasalnya ada titik api yang kecil yang tidak dapat terdeteksi oleh satelit," kata Hermon, saat dihubungi Borneonews, Minggu (28/8/2016).

Ia menjelaskan lebih lanjut, bahwa walaupun hujan lebat mampu menghilangkan hotspot dan terjadi pembasahan terhadap tanah, namun untuk Kotawaringin Barat dalam dua hari tanah kembali mengering sehingga potensi kebakaran akan selalu ada.

"Kondisi di Kobar memang seperti itu. Jadi walau ada pembasahan vegetasi akan cepat mengering," kata dia.

Sementara itu Kepala BMKG Stasiun Pangkalan Bun Lukman Sholeh mengatakan, hujan di musim kemarau sifatnya tidak kontinu. Jadi hujan hanya terjadi apabila cuaca mendukung.

Jadi untuk hari selanjutnya belum bisa disimpulkan apakah akan terjadi hujan atau tidak, tetapi melihat kondisi cuaca secara rata-rata. Dalam dua hari ke depan belum ada tanda-tanda potensi hujan akan terjadi di Kabupaten Kobar.

"Kita buat prakiraan cuaca validasinya satu hari sekali, dan belum ada tanda-tanda akan terjadi hujan," tegas Lukman.

Menurutnya, hujan yang berlangsung agak lama pada hari Minggu dinihari tersebut hanya membantu pembasahan pada hari itu saja, sehingga masih berpotensi terjadinya kebakaran.

"Hanya hari ini saja membantu pembasahan," pungkasnya.

Dari data yang diterima Borneonews dari BMKG stasiun Pangkalan Bun, di Kabupaten Kotawaringin Barat, ada sebanyak 42 hotspot yang tersebar di Kotawaringin Barat. Dan akibat hujan yang terjadi merata tersebut, hotspot terpantau nihil. (KOKO SULISTYO/m)

Berita Terbaru