Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Nunukan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Dilarang, Tapi Dinas PU Kobar Diduga Justru Membakar Lahan

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 28 Agustus 2016 - 20:21 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun -- Dinas PU Kabupaten Kotawaringin Barat diduga ikut menyumbang asap.  Pasalnya semak-semak  di trotoar dan pembatas  jalan  yang dibersihkan oleh petugas DInas PU diketahui terbakar.  Kebakaran itu terjadi sepanjang ratusan meter  di Jalan Samari, sekitar Stadion Sampuraga, Kota Pangkalan Bun, Sabtu (27/8) kemarin. Dinas terkait diduga melakukan pembakaran di sepanjang trotoar di sepanjang jalan tersebut, setelah beberapa hari sebelumnya dibersihkan.

Ario, warga Madurejo mengaku  kesal terhadap pembakaran semak dan rumput atau ilalang yang terjadi di sepanjang trotoar jalan, mengarah ke Stadion Sampuraga Baru, Sabtu kemarin. Menurut sepengetahuannya, rerumputan di trotoar yang terbakar tersebut, beberapa hari sebelumnya diketahui dibersihkan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU). "Saya menduga itu dilakukan oleh petugas kebersihan Dinas PU. Sebab dua hari sebelumnya, trotoar itu memang dibersihkan oleh Dinas PU," ujar Ario, Minggu (28/8).

Lebih lanjut Ario menjelaskanm, kebakaran di trotoar itu terjadi di beberapa titik. Kebakaran yang terjadi itu bahkan tidak dapat dianggap remeh. Sebab lebar trotoar itu bahkan melebihi badan jalan yang ada. Sedangkan di atas trotoar itu juga terdapat sejumlah pohon peneduh yang tumbuh. "Lumayan lebar trotoarnya. Sudah saya telpon pihak Dinas PU-nya. Mereka mengakui itu menjadi tanggung jawab mereka. Tapi saya tidak tahu apakah ada yang turun ke lokasi memadamkan atau tidak."

Terpisah, Kepala Seksi Kebersihan Dinas PU Kobar, Jumadianto mengakui, beberapa hari terakhir pihaknya melakukan perawatan atau pembersihan di trotoar Jalan Samari. Namun dirinya tidak mengetahui siapa pelaku atau pihak mana yang melakukan pembakaran yang dimaksud. "Tapi saya rasa itu bukan atas kesengajaan. Bisa jadi itu dilakukan warga secara tak sengaja. Misalnya karena membuang puntung rokok sembarangan dan lain sebagainya. Kemarin sudah saya minta kawan-kawan ke lapangan, dan belum dapat hasilnya," ujar Jumadianto, Minggu (28/8). (RD)

Berita Terbaru