BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Seorang narapidana kasus narkoba yang meringkuk di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas llB Pangkalan Bun, M.Rusli, 40, meninggal dunia. Padahal napi yang berdomisil di Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat itu tinggal beberapa hari lahi bebas.

"Iya dia (M.Rusli) meninggal setelah dirawat tadi pagi di RSUD Sultan Imanuddin. Dia itu sakit, tapi bukan sakit terkena AIDS ya," jelas Kepala Lapas Kelas llB Pangkalan Bun Arif Gunawan di ruang kerjanya, Senin (29/8/2016).

Arif belum memberi keterangan lanjut terkait kematian seorang warga binaannya itu. Namun ia sedikit membeberkan bahwa M. Rusli sudah sakit sejak lama. Namun beberapa waktu lalu, M Rusli tidak pernah dirawat di Rumah Sakit. "Dia paling berobat jalan aja seperti biasa. Di lapas nggak ada dokter, nggak ada perawat soalnya," terang Arif.

Arif mengaku, data jelas tentang kematian  warga binaannya itu baru akan disampaikan besok (Selasa,30/8/2016). "Besok saja ya," ungkap Arif. 

Belum diketahui pasti penyakit yang diderita napi malang tersebut. Namun, dari penerangan pihak lapas, M.Rusli divonis karena kasus narkotika. "Kalau kasusnya dia narkoba, berapa tahunnya saya harus buka berkas lagi,"  katanya.

Menurut Kepala Desa Sungai Kapitan Mulkan, M Rusli merupakan salah satu warga desa Sungai Kapitan. Ia mengetahui meninggal setelah jenazah M. Rusli dibawa ke rumah duka. "Benar warga saya, kabar yang saya dengar, saudara Rusli ini sakit, tapi sakitnya apa saya juga gak ngerti," ucap Mulkan melalui sambungan telepon.

Hingga berita ini diunggah, Borneonews belum mendapatkan penjelasan lengkap dari pihak lapas, termasuk berapa lama masa tahanan napi yang tewas dan penyakit apa yang dideritanya. (CECEP HERDI/m)