BORNEONEWS, Nanga Bulik - Dalam rangkaian kegiatannya di Kabupaten Lamandau, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yambise, mengunjungi sekolah berkebutuhan khusus SLBN Nanga Bulik, serta PAUD Beata Maria Helena. Di sini Menteri PPPA memberi bantuan laptop dan uang Rp5 juta.

Tiba di SLBN Nanga Bulik, Senin (5/9/2016), sekitar pukul 10.30 WIB, Menteri Yohana dan rombongan disambut nyanyian selamat datang dari 27 siswa berkebutuhan khusus di sekolah tersebut. Dengan wajah tampak terharu, Ibu menteri ikut bernyanyi dan berbaur dengan para siswa dan guru-guru yang menyambut. Dalam kunjungan yang cukup singkat, Menteri Yohana berpesan kepada para guru di SLBN Nanga Bulik, agar mendidik siswa-siswinya dengan ikhlas, penuh kesabaran dan ketabahan.

"Saya juga berpesan kepada para guru dan orang tua, dalam mengajar dan mendidik jangan sampai ada kekerasan kepada anak dalam bentuk apapun, terlebih anak-anak kita ini berkebutuhan khusus. Anak-anak kita ini wajib kita lindungi, mari kita perlakukan sebaik mungkin," ajaknya.

Sebelum bergegas dari SLBN untuk menuju ke acara lainnya, Yohana Yambise, memberikan kenang-kenangan kepada pihak SLBN Nanga Bulik melalui kepala sekolahnya. Antara lain, memberikan beberapa unit laptop serta bantuan uang sebesar Rp5 juta yang disebutnya sebagai uang tambahan untuk biaya bersih-bersih sekolah.

"Uang Rp5 juta ini saya berikan untuk tambah-tambah kas sekolah, silahkan bisa digunakan untuk uang bersih-bersih atau yang lainnya," sebutnya.

Seolah tak ingin melewatkan momen langka tersebut, pihak sekolah juga mengajak seluruh siswa SLBN yang berjumlah 27 orang tersebut berfoto bersama rombongan menteri. Hadir pula dalam kunjungan tersebut perwakilan Pemerintah Kabupaten Lamandau, serta Wakil Gubernur Kalteng, Habib H. Said Ismail.

Kepada Borneonews, Kepsek SLBN Nanga Bulik, Wiyono, mengaku sangat bangga sekolahnya dikunjungi rombongan Menteri PPPA. Pihaknya berharap agar pemerintah baik pusat maupun daerah dapat memperhatikan SLBN yang hingga kini banyak kekurangan, utamanya dalam hal sarana dan prasarana penunjang pendidikan. (HENDI NURFALAH/N).