Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bone Bolango Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sanimas Desa Sungai Bakau Tak Berfungsi Maksimal

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 23 September 2016 - 11:15 WIB

BORNEONEWS, Sungai bakau -- Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) yang bertujuan mengatasi kesulitan air bersih di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sangat di sayangkan tidak bisa berfungsi maksimal.

Berdasarkan informasi yang diterima Borneonews  bahwa program Sanimas dari Kementerian Pekerjaan Umum itu menelan anggaran hingga Rp200 juta dengan panjang jaringan mencapai 500 meter. Namun karena pengerjaannya diduga dilakukan asal-asalan hingga pipa jaringan yang harusnya berada di dalam tanah, di beberapa titik justru ada yang timbul sehingga banyak yang pecah.

Menurut salah satu warga yang tidak mau dimediakan bahwa sumber air yang dibuat sumur bor itu berada di dataran tinggi dengan tanah natai. Sumur bor tersebut apabila bisa berfungsi maksimal maka dapat mengaliri tiga Rukun Tetangga (RT) yakni RT 7, RT 8 dan RT 9.

"Posisi sumurnya berada di dataran tinggi atau tanah natai di RT 7. Sayangnya warga tidak puas kalau menggunakan air dari sumur tersebut, karena kadang-kadang hidup kadang-kadang mati," ujar sumber itu.

Akibat ketidakpuasan tersebut maka, beberapa warga RT 8 meminta kepada pemdes untuk dibuatkan sumur bor, namun hal ini ditolak oleh pemerintah desa karena pemdes menilai bahwa RT 4 dan 5 dinilai lebih membutuhkan sumur bor tersebut.

" Kalau RT 8 kan katanya sudah ada sumur dari program sanimas tadi," beber sumber itu.

Ia juga mengatakan warga yang tidak teraliri air bersih dari sumur bor Sanimas tersebut membuat sumur-sumur pribadi, namun bagi warga yang tidak mempunyai sumur maka satu sumur bisa digunakan hingga empat rumah.

Sementara itu Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menjelaskan bahwa sumur yang memang peruntukannya guna mengatasi kesulitan air bersih warganya itu diakuinya tidak bisa berfungsi maksimal. Ia membeberkan hal itu terkait dengan anggaran yang terbatas dalam mengoperasikan sumur tersebut.

"Kondisi bagus dan berfungsi tetapi tidak bisa maksimal, karena keterbatasan anggaran operasional, rencananya melalui ADD akan diupayakan untuk penambahan jaringan sumur untuk warga," ujar Alfian singkat, Kamis (22/9/2016). (KK/*)

Berita Terbaru