Aplikasi Pilkada Serentak

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jumlah Warga Miskin di Kotawaringin Timur Terus Menyusut

  • Oleh M. Rifqi
  • 23 September 2016 - 12:11 WIB

BORNEONEWS, Sampit -- Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kotawaringin Timur setiap tahun berkurang. Pada 2014 lalu, jumlah kemiskinan 6,6% dan pada 2015 turun menjadi sekitar 6%. Namun ketimpangan diantara penduduk miskin cenderung melebar, terutama penduduk di wilayah pedalaman. 

Menanggapi tingkat kemiskinan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kotim Parimus, mengatakan penanggulangan masalah kemiskinan perlu terus dijadikan prioritas Pemkab Kotim, disamping pembangunan infrastruktur, penguatan sektor usaha mikro, kecil dan menengah. 

"Kami meminta perhatian semua pemangku kepentingan, terutama kepala daerah agar tidak mengabaikan terhadap masalah ketimpangan kemiskinan itu. Karena masalah kemiskinan tidak hanya menyangkut jumlah atau persentase, tetapi ada yang tidak kalah penting yakni kesenjangan yang dialami warga di pedalaman dan perkotaan," papar dia. 

Sehingga, lanjut Ketua DPC Partai Demokrat Kotim itu, kebijakan pemkab dalam mengurangi kemiskinan harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, serta mengurangi tingkat kesenjangan antara warga pedalaman dan perkotaan. 

Meskipun telah ada beberapa program yang sudah dijalankan pemerintah pusat hingga daerah, dan dimaksudkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan, seperti program keluarga harapan, kartu Indonesia sejahtera, dan bantuan langsung mandiri, dan sebagainya, belum mampu mengentaskan kemiskinan, terutama masyarakat. 

"Perlu strategi jitu terkait penanggulangan kemiskinan. Sebab, kenyataannya program yang dijalankan selama ini belum mampu menyentuh pokok yang menimbulkan masalah kemiskinan," kata dia. 

Faktor lainnya kemiskinan di wilayah pedalaman, lanjut Parimus, yakni masyarakat terjebak dalam konflik lahan dengan perusahaan besar swasta. Bukannya meningkatkan taraf hidup masyarakat, kehadiran beberapa investasi justru meningkatkan potensi sengketa dengan masyarakat sekitar. 

"Akhirnya banyak masyarakat yang larut dalam sengketa lahan, dan melupakan pekerjaan utama. Ini juga menjadi perhatian kami dan berharap sengketa-sengketa lahan di masyarakat tidak berlarut-larut," cetus dia.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, menyatakan masih banyak masyarakat miskin di daerah itu, terutama di pedalaman-pedalaman. 

Menurutnya, apabila melihat perkembangan ekonomi makro, masyarakat Kalteng memang sudah sejahtera, akan tetapi jika dicermati lebih mendalam dan melihat di wilayah pedalaman kondisinya tidak demikian. 

"Makanya sejak awal dilantik saya perintahkan SKDP terkait untuk melakukan langkah-langkah strategis percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ucap dia. (RF/*)

Berita Terbaru