Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Semarang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Atlet Tenis Meja Kalimantan Tengah Kalah Jam Tanding

  • Oleh Rokim
  • 28 September 2016 - 09:25 WIB

BORNEONEWS, Bandung - Dua nomor dari cabang olahraga tenis meja Kalimantan Tengah gugur saat babak kualifikasi yang dilaksanakan di Graha Laga Tangkas ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (27/9/2016).

Dua atlet tenis meja Kalteng yang berlaga di PON XIX Jawa Barat itu adalah Vania Farrasti dan Hendra Pratawijaya. Vania kalah atas Kaltim (3-1) dan DKI Jakarta (3-0). Saat main terakhir melawan Kepulawan Riau, Vania lagi-lagi kalah.

Peluang vania tertutup karena sudah dua kali kalah, sehingga permainan ketiga tidak memberikan pengaruh. Sebaliknya Hendra menang sekali atas Aceh (3-0). Lalu kalah atas Riau (3-1), namun peluang lolos dari babak penyisihan sangat berat menunggu hasil permainan Riau melawan Aceh.

Diprediksi yang lolos dibabak penyisihan tunggal putra, Riau untuk lolos delapan besar hanya diambil satu daerah saja. Demi meraih medali Hendra harus mampu mengalahkan atlet dari provinsi lain yang kebanyakan atlet senior.

Termasuk saat dia menghadapi atlet Riau, dimana Hendra berhadapan dengan mantan atlet Sea Games 1999, Ismu Harinto. Hendra kalah skor 3-1 dengan angka 11-4 diset pertama, ia mampu menyamakan kedudukan diset kedua dengan skor 11-9 hingga kedudukan (1-1). Sayangnya Ismu mampu membalik keadaan diset tiga 11-7 dan set keempat 12-10.

Kalahnya dua atlet tenis meja Kalteng ini bisa dimaklumi, karena keduanya kalah jam tanding dengan para lawan-lawannya. Meski gagal meloloskan atletnya, Ketua Pengprov PTMSI Kalteng, Ardayan Tanggar mengaku tidak terlalu kecewa, karena keikutsertaan Hendra pada PON XIX Jawa Barat tidak ditargetkan medali.

"Hendra dan atlet muda dicabor tenis meja sebenarnya disiapkan untuk tampil di PON Papua 2020,' tutur Tanggar didampingi pelatih, Ersan Nugroho.  

Tanggar yang juga Sekretaris Asprov PSSI Kalteng ini menyebut penampilan Hendra di PON XIX Jawa Barat bisa dikatakan sebagai penambah jam terbang dan pengalaman tanding. Jadi untuk menyumbang medali sangat berat, terlebih sekarang kepengurusan tenis meja di pusat sedang terbelah menjadi dua.

Sementara itu Hendra mengakui saat melawan Ismu tidak tenang karena lawan yang dihadapi adalah atlet senior yang selalu menjadi penghuni Pelatnas. 'Saya dapat jam tanding hebat walau kalah, tapi masih bisa memberikan perlawanan," ujarnya. (ROKIM/m)

Berita Terbaru