BORNEONEWS, Sampit - Pria paruh baya bernama Sabirin, 47, warga Jl Baamang I, Kecamatan Baamang, Kotawarinyin Timur ini berjualan obat Zenith Charnopen di Pasar Berdikari yang berada di Jl Sutoyo, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Jajaran Satnarkoba Polres Kotim pun meringkusnya pada saat sedang melakukan transaksi terhadap pembeli.

'DIa kami tangkap pada Rabu (28/9/2016) sekitar pukul 10.00 WIB, dengan barang bukti yang kami sita mencapai 780 butir obat zenith,' ujar Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan melalui Kasat Narkoba AKP Wahyu Edi Prianto, usai penangkapan tersebut, Rabu (28/9/2016).

Selain menyita obat Zenith, polisi juga mengamankan uang Rp193.000 hasil dari penjualan obat tersebut dari pukul 07.00 WIb hingga pukul 10.00 WIB, dan juga sebuah galon berisi air putih yang disediakan tersangka agar pembeli bisa langsung mengonsumsi di tempat tersebut.

'Pelaku sudah menyediakan minuman untuk mengonsumsi, hal itu dilakukan agar pembila bisa langsung meneguk obat itu di tempat,' ungkap Wahyu.

Aksi penjualan obat terlarang itu sudah lama dilakukan oleh tersangka, bahkan mencapai enam bulan terakhir. Ia menjual obat tersebut dengan harga 35 ribu per keping. Sedangkan dalam sehari dia bisa menjual sekitar 15-20 keping.

Tertangkapnya pengedar tersebut berawal dari informasi masyarakat yang berdagang di pasar tersebut. Mereka merasa terganggu sehingga langsung melaporkannya ke polisi. Mendapatkan laporan tersebut, jajaran Satnarkoba langsung mendatangi TKP dan meringkus tersangka saat sedang melakukan transaksi dengan pembeli. Lalu aparat membawanya ke mapolres, untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sedangkan pada Selasa (27/9/2016), Polsek Baamang juga meringkus seorang nenek bernama Norsehan, 51, di Jl Usman Harun, Kelurahan Baamang Hilir, Kecamatan Baamang. Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa 219 butir obat zenith, uang Rp90 ribu, dan dua plastik kecil putih. (M HAMIM/m)