Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Aplikasi Karya Dua Pelajar SMKN 1 Sampit Mampu Cegah Kejahatan Anak

  • Oleh Rafiuddin
  • 30 September 2016 - 12:47 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Dua pelajar SMK Negeri 1 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Mahendra Fajar dan Rahmat Hidayat, menciptakan software atau aplikasi handphone anti penculikan anak. Dengan perangkat lunak itu, orangtua tidak perlu khawatir lagi anak-anak mereka diculik. Sebab HP sang anak akan langsung otomatis memberian sinyal darurat dan menunjukkan lokasi mereka ke handphone orangtuanya.

'Pengguna dan penerima dapat langsung mengetahui keberadaan pengguna yang sedang dalam keadaan darurat,' ungkap Mahendra Fajar, Kamis (29/9/2016).

Ide itu muncul karena maraknya kasus kejahatan seperti pencurian, perampokan, penculikan, kecelakaan hingga kekerasan seksual terhadap anak terkadang lambat diketahui karena banyak masyarakat yang tidak tahu apa yang harus dilakukan saat peristiwa tersebut terjadi.

Kasus penculikan anak dan pemerkosaan memang masih menjadi momok yang menakutkan bagi para orangtua, apalagi tak jarang kejadian ini bisa berakhir menjadi kabar duka bagi keluarga korban penculikan.

Masih maraknya kasus penculikan dan pemerkosaan anak ini akhirnya menginspirasi dua orang siswa SMK Negeri 1 Sampit Mahendra Fajar dan Rahmad Hidayat yang akhirnya berhasil menciptakan sebuah software atau aplikasi handphone berbasis android yang mereka katakan sebagai aplikasi anti penculikan atau pemerkosaan anak.

Aplikasi ini mereka beri nama 'mobile children tracker' atau disingkat MC Tracker. Dengan aplikasi ini mungkin orangtua tidak perlu terlalu merasa khawatir atau was-was lagi dengan keselamatan anaknya saat mereka tengah sekolah atau jauh dari orangtua.

Ide awal lahirnya aplikasi ini memang berawal dari banyaknya pemberitaan seputar kasus penculikan anak dan pemerkosaan anak. Merekapun sadar betul, perkembangan tekhnologi saat ini hampir rata-rata anak banyak yang memiliki handphone android, sehingga mereka kemudian  mencoba untuk membuat sebuah aplikasidan ternyata berhasil. Meskipun mereka sadari aplikasi ini masih perlu  untuk disempurnakan.

Pengoperasionalan aplikasi ini terbilang sangat mudah, cukup dengan menekan tombol  darurat yang ada di handphone, maka handphone tersebut akan langsung mengirimkan sinyal darurat ke handphone lainnya yang nomornya sudah terkoneksi dengan nomor handphone yang mengirim sinyal darurat. Posisi si pengirim sinyal darurat juga akan langsung diketahui. Untuk saat ini, aplikasi MC Tracker ini sudah bisa diunduh secara gratis melalui playstore.

Atas keberhasilan kedua siswa yang duduk di Kelas XII SMK Negeri 1 Sampit yang saat ini sedang magang ini, tentu saja menimbulkan rasa bangga bagi pihak sekolah mereka. Apalagi mereka telah berhasil mengharumkan nama sekolah mereka dengan merebut juara pertama pada saat mengikuti festival inovasi dan kewirausahaan siswa nasional 2016 yang baru-baru ini digelar di Kota Bandung untuk katagori bidang cipta karya kreasi software.

Berdasarkan fenomena itu, dua pelajar dari SMKN 1 Sampit itu mengembangkan sebuah aplikasi yang difungsikan untuk melacak dan menerima pesan darurat, termasuk bagi korban kriminalitas maupun korban bencana.

Mahendra Fajar mengungkapkan, bahwa aplikasi yang mereka ciptakan itu sangat bermanfaat bagi pengguna ketika menghadapi persoalan yang sifatnya darurat.

Dalam aplikasi yang berbasis android itu, terangnya, pengguna akan langsung terlacak posisinya ketika dia mengklik tombol MC Tracker. Saat ini aplikasi tersebut sudah bisa diunduh melalui play store bagi masyatakat pengguna ponsel berbasis android, hanya dengan mengetik MC Tracker.

'Aplikasi ini sangat cocok bagi pelajar dan masyarakat umum. Jadi tinggal download saja, kemudian daftar, dan login. Semua sudah dijelaskan dalam aplikasi ini,' tambah Rahmat Hidayat.

Aplikasi ini sangat mudah diunduh dan tidak akan memakan banyak ruang penyimpanan data di telepon seluler. Sejumlah pengguna  sudah memberikan testimoni terkait aplikasi ini di play store. Ada yang menyatakan dukungan, namun ada juga yang masih bingung cara mengoperasikannya.

Karya kedua pelajar ini sebelumnya berhasil memikat dewan juri dalam ajang Cipta Kreasi Software yang diikuti oleh para pelajar dari seluruh Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, keduanya berhasil menyabet juara pertama.

Atas prestasinya itu, keduanya mendapatkan hadiah uang sebesar Rp14 juta. Rencananya aplikasi ini akan diperluas dan dikembangkan agar pengguna lebih puas dengan aplikasi yang ditawarkan di google play store. Aplikasi ini pun sudah didaftarkan hak ciptanya.

Mahendra Fajar dan Rahmad Hidayat mengaku, masih akan terus mengembangkan software ciptaan ini. Sebab kedepan mereka berharap softwar ini tidak hanya bisa mengirim sinyal ke handphone yang nomornya terintegrasi saja, tapi juga akan langsung mengirimkan sinyal darurat ke pihak kepolisian, sehingga jika ada terjadi kasus penculikan anak maka pihak kepolisian akan lebih mudah dan cepat menanganinya. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru