Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kepulauan Anambas Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

KONI Kalimantan Tengah akan Evaluasi 22 Cabor Tanpa Medali

  • Oleh Rokim
  • 29 September 2016 - 19:15 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Sebanyak 22 cabang olahraga tanpa medali untuk kontingen Kalimantan Tengah dalam PON XIX Jawa Barat akan segera dievaluasi. KONI Kalimantan Tengah akan mengkaji penyebab tidak tercapainya target 9 medali emas di PON Jawa Barat 2016. Ketua KONI Kalimantan Tengah, Aries Marcorius Narang segera mengevaluasi cabang olahraga (cabor) yang tak bisa menyumbangkan medali.

Aries perlu mengevaluasi karena pada PON Papua 2020 nanti tantangannya lebih berat lagi. Apalagi dana yang dibutuhkan untuk ke Papua cukup besar. "Saya lihat di running teks di televisi dana PON Papua disiapkan Rp15 triliun. Jadi kita juga perlu siapkan dana besar, makanya perlu dievaluasi," sebut Aries, Kamis (29/9/2016).

Sebenarnya Aries melihat masih ada cabor yang tidak layak berangkat ke PON Jawa Barat, tapi dipaksakan, sehingga hasilnya tidak maksimal. "Kita harus diseleksi lagi. Jadi nanti istilah tiket jatah dari PB PON untuk cabor perlu dipertimbangkan lagi. Kalau memang atlet kita standarnya daerah tidak perlu dipaksakan berangkat. Jika kalau kualitasnya daerah, maka akan gagal sebelum tanding," tutur Aries yang juga mantan Ketua DPRD Kota Palangka Raya ini.

Hanya saja Aries tidak mau menyebut cabor apa saja yang akan dievaluasi nanti. "Ada beberapa cabor yang sudah ada catatan saya. Ada cabor yang memaksakan tampil di PON. Ada pula oknum yang mencari kesempatan untuk mencari uang. Jadi oknum seperti itu nanti tidak akan kita bawa ke PON Papua. Jika dipaksakan berangkat yang kasian atletnya dan KONI," imbuhnya.

Aries menjelaskan cabor apa saja yang bisa berangkat ke PON Papua baru bisa diketahui setelah digelarnya PON Remaja 2017. Di sisi lain Aries melihat prestasi 11 medali terdiri 3 emas, 4 perak, 4 perunggu yang disumbangkan dari dayung, panahan, dan gulat tersebut sudah maksimal. Aries pun memaklumi tak tercapainya target medali itu karena ada kendala yang dihadapi cabor dan KONI.

"Keberangkatan kita sedikit dipaksakan karena tidak ada kucuran dana dari pemprov, tapi KONI tetap tanggung jawab untuk memberangkatkan para atlet dan akhirnya bisa bertanding," tuturnya.

Sebelumnya Aries sempat ragu apakah kontingen Kalteng bisa pulang ke Palangka Raya, tapi berkat bantuan dari berbagai pihak sehingga mau memberikan dana talangan untuk kegiatan PON Jabar, sehingga kontingen Bumi Tambun Bungai tetap bisa pulang.

"Saya berharap ke depan kondisi seperti jangan sampai terulang lagi di PON Papua 2020. Kami harap pemerintah daerah jangan pelit untuk mendanai kegiatan PON," tegasnya. (ROKIM/N).

Berita Terbaru