Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Cetak E-KTP dan Pindah Domilisi ke Palangka Raya

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 30 September 2016 - 11:01 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' GUBERNUR Kalteng Sugianto Sabran melakukan pencatatan administrasi kependudukan baru, yaitu pindah domisili menjadi penduduk Kota Palangka Raya. Sebab orang nomor 1 Kalteng tersebut aktivitas kesehariannya sering di Ibukota Kalteng ini.  Sebelumnya, ia tercatat sebagai warga Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.

Perubahan data administrasi tersebut dilakukan saat peninjauan terhadap dua institusi pelayanan di Ibu Kota Kalteng, Kamis (29/9/2016). Inspeksi tersebut menyasar kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Palangka Raya. Dua instansi tersebut, bertugas memberikan layanan administrasi kependudukan dan melakukan layanan pembayaran pajak daerah.

Kenapa ke dua instansi tersebut Karena keduanya memiliki deadline pengurusan yang jatuh temponya kebetulan sama. Yaitu perekaman e-KTP yang dibatasi paling lambat 30 September 2016, dan pembayaran pajak bumi bangunan (PBB) yang juga di hari yang sama. Jika tidak mengurus,akan dkenakan denda administratif.

Sugianto ingin memberikan contoh kepada masyarakat agar melakukan kewajibannya dengan baik. Ia pun menyebut, dia harus melakukan perekaman ulang, karena dulu saat melakukan perekaman di Pangkalan Bun, tiba-tiba listrik mati sehingga tidak bisa terekam. Ia berharap, data wajib KTP se Kalteng yang sebanyak 1.678.249 orang bisa tercover.

'Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kalteng agar mengurus e-KTP karena itu akan menjadi dokumen tunggal kependudukan. Rekam dan cetak sesuai domisili masing-masing jangan sampai telat,' seru Gubernur.

Gubernur yang ditemani Wakil Walikota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio itu, mengakui animo masyarakat Kota Palangka Raya mengurus e-KTP cukup tinggi. Selain berdesakan tiap hari, juga kerap ditemui warga luar kota yang mulai antre sejak subuh.

'Pelayanan Disdukcapil bagus. Hanya tinggal pembenahan fasilitas ruang tunggu saja yang perlu dibenahi agar bisa melayani masyarakat lebih baik lagi. Tadi banyak yang antre kepanasan di luar gedung pelayanan,'sindir Gubernur Sugianto.

Di tempat yang sama, Mofit Saptono mengungkapkan pihaknya akan membenahi kondisi fisik gedung pelayanan di bagian belakang kantor utama Disdukcapil tersebut. Ia mengakui, ada banyak kendala dalam perekaman dan pencetakan fisik e-KTP sehingga target masih banyak belum tercapai. Terutama kendala peralatan dan bahan cetak.

'Masalahnya alat rekam yang digunakan adalah hasil pengadaan pusat 5 tahun lalu. Itu sebenarnya perlu peremajaan. Alat pencetak yang cuma 2 unit,setiap 100 cetak harus stop 1-2 jam dulu baru operasional lagi. Lalu kendala bahan, dimana sering kali kekurangan tinta atau ribbon, plat film, bahkan terakhir banyak blangko kosong. Harus meminta ke pusat yang itu pun tidak semuanya dapat sesuai kebutuhan,' ulasnya.

'Seringnya kasus blangko habis, akhirnya pencetakan tertunda, antrean jadi semakin banyak. Target kita adalah yang penting lakukan rekam dulu, agar warga tidak terkena sanksi administratif. Masalah cetak bisa nanti, kita terbitkan dulu surat keterangan e-KTP,' (RZ/*)

Berita Terbaru