Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sebuah Tugboat di Sungai Mentaya Kotawaringin Timur Jadi Korban Begal

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 30 September 2016 - 15:25 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Sebuah tugboat, Prima 1209, yang berangkat dari Kota Sampit menuju Desa Menjalin, Kecamatan Parenggean, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menjadi korban begal oleh tiga orang yang menggunakan perahu kelotok, di Sungai Mentaya, Rabu (28/9/2016), pukul 13.00 WIB. Tugboat yang dinahkodai Muhammad Agus Sampara dan Nyampo itu kehilangan dua buah jerigen berisi solar berkapasitas 32 liter.

'Tugboat itu didatangi tiga orang di Sungai Mentaya, tepatnya di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi, Kotim,' ujar Kapolsek Kota Besi, Iptu Sugeng, Jumat (30/9/2016).

Korban tidak hanya kehilangan dua jerigen solar, namun juga menjadi korban penganiayaan oleh dua di antara tiga pelaku. Agus Sampara dan Nyampo, dicekik lehernya dan di gampar, hingga mengalami luka lecet di kening dan leher. Hingga saat ini belum juga ditemukan. Karena kemungkinan besar mereka bukan warga sekitar.

Sementara, kejadian tersebut sendiri bermula ketika korban sedang mengemudikan tugboat dari Kota Sampit menuju Desa Menjalin. Sesampainya di perairan Desa Hanjalipan, Kecamatan kota Besi, tiba-tiba ada tiga orang laki-laki menggunakan perahu kelotok yang merapat ke tugboat mereka.

Setelah rapat, mereka bertiga langsung naik, dan meminta dua buah jerigen berisi solar yang ada di kapal itu, namun koraban tidak memberiksannya. Sehingga ketiganya tetap memaksa, dan langsung menyerobot masuk ke dalam kamar mesin.

Melihat hal itu, korban langsung berupaya mencegahnya. Namun dua orang teman pelaku langsung menghalang-halanginya dengan mencekik dan memukul korban. Hal itupun membuat para terlapor lebih mudah untuk mengangkut solar tersebut.

Ketika sudah berhasil mengambil solar, mereka bertiga kembali ke perahu kelotok, dan langsung kabur dari tugboat tersebut.

'Kondisi pinggiran sungai tersebut memang tidak ada rumah orang, sehingga tidak ada warga yang tahu tentang kejadian tersebut. Walau begitu, kami tetap melakukan pencarian,' kata Sugeng. (M. HAMIM/N).

Berita Terbaru