Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Koordinat Dua Pilar Tapal Batas Kapuas - Murung Raya Bergeser 800 Meter

  • 02 Oktober 2016 - 10:30 WIB

BORNEONEWS, KUala Kapuas -- Sengketa tapal batas antara Kabupaten Kapuas dan Murung Raya belum juga kelar.  Malah, dalam pengecekan ke lapangan dijumpai, patok perbatasan kedua kabupaten itu bergeser 800 meter.

Saat Tim Tapal Batas Daerah (TPBD) Kabupaten Kapuas dan Murungraya (Mura) Kalteng  turun bersama-sama ke lokasi titik koordinat yang telah ditetapkan oleh kementerian. Tujuannya,  memastikan kebenaran letak yang telah ditegaskan.

Dari sebanyak 5 pilar yang didatangi, ternyata 2 diantaranya yakni pilar 3 dan 6 sudah tak berada di posisi titik koordinat yang ada. Dan keberadaanya telah bergeser sekitar 800 meter dari yang di tetapkan. Namun walau demikian bekas patok pilar tersebut masih terlihat jelas.

Oleh karena itu, untuk tindak lanjutnya kedua tim bersepakat akan  melakukan  perudingan, sekaligus melakukan perbaikan sehingga keberadaan posisi kedua pilar yang telah bergeser tersebut dapat di kembalikan sebagai mana semula.

Sogy salah satu anggota  tim TPBD Kapuas yang turun secara langsung ke lapangan menuturkan, untuk penelusuran tata batas antara Kapuas dan Mura sebenarnya tak ada bermasalahan. Bahkan mereka selalu berkoordinasi.  Bahkan untuk pilar 2, 4 dan 5 justru sudah disepakati keberadaanya.

"Untuk penetapan beberapa pilar sudah disepakati hanya saja karena ada 2 pilar telah berpindah, maka kita akan rundingkan terlebih dahulu bekas posisi yang sebenarnya yang masih ada dan sesuai dengan titik koordinat. Dalam waktu dekat kita akan bersama-sama mematok kembali pilar tersebut," terangnya Jumat  (30/9)

Wakil Bupati Kapuas Muhajirin menambahkan, pihaknya akan bersama tim kedua  Kabupaten ini akan mencek kembali tapal batas dan menentukan titik koordinat.

"Kita akan turun bersama tim untuk mencek ulang perubahan 2 patok tersebut. Tetapi pada intinya kami berkomitmen untuk sama-sama membangun desa perbatasan. Yang penting kita masih dalam satu bingkai NKRI." ungkap Muhajirin. (Djemmy/*)

Berita Terbaru