Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Nias Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wali Kota Jajaki Danau Tundai jadi Lokasi Eco Tourism

  • 03 Oktober 2016 - 14:59 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Wali Kota Palangka Raya, HM Riban Satia terus menjajaki Danau Tundai untuk pengembangan eco tourism (eko wisata), selain beberapa wilayah perkampungan warga sepanjang bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan dan Rungan. Salah satu perkampungan warga yang dibidik sebagai kawasan pengembangan kepariwisataan berbasis homestay tourism itu, Kelurahan Danau Tundai, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Untuk mengetahui potensi kepariwisataan di kawasan tersebut, Minggu (2/10/2016), Wali Kota Riban Satia, dan rombongan melakukan kunjungan dan pengamatan langsung ke lokasi, menggunakan 2 unit speed boat Dinas Perhubungan Palangka Raya. Kehadiran orang nomor satu di 'Kota Cantik' ini disambut perangkat Kelurahan Danau Tundai serta warga setempat dengan antusias.

Selain melakukan pengamatan, Riban juga melakukan komunikasi langsung dengan warga, terkait pencapaian pembangunan di perkampungan nelayan tangkap ini, terutama menyangkut kondisi terkini fasilitias-fasilitas umum yang telah dibangun serta pemanfaatannya.

'Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palangka Raya ini tidak banyak. Karenanya, pariwisata perlu kita kembangkan untuk pemasukan daerah dan masyarakat. Yang kita (Palangka Raya) punya, hutan. Sehingga eco tourism paling sesuai dikembangkan,' ujar Riban kepada PPost, di sela kunjungannya ke Danau Tundai, kemarin.

Dijelaskannya, pada 2017 mendatang fasilitas-fasilitas pendukung program ini sudah mulai disiapkan. Di antaranya, perangkat jet ski untuk wisatawan, serta kamar tinggal dengan fasilitas minimal setara hotel bintang III.

Sebelumnya, program homestay tourism di perkampungan Danau Tundai memang sudah pernah digelar, tatkala wilayah ini dipimpin Lurah Nurdin. Saat itu, kelurahan menggelar kerja sama dengan pengembang pariwisata kapal susur sungai untuk membawa para turis mancanegara ke Danau Tundai dan bermalam (homestay) di rumah-rumah warga.

Namun, seiring waktu, program itu tak lagi berjalan. Baru sekarang konsep eko wisata diupayakan hidup kembali untuk membantu peningkatan PAD dan perekonomian warga sekitar yang umumnya berprofesi sebagai nelayan tangkap ikan. (DINDAN RIZKI/N).

Berita Terbaru