BORNEONEWS, Sanpit - Petani Kabupaten Kotawaringin Timur kembali mendapat bantuan 34 hand traktor atau traktor tangan. Bantuan alat pertanian tersebut sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada petani agar terus meningkatkan produksi padi di daerah.

'Ini adalah aspirasi kami di komisi empat. Ini adalah kesekian kalinya bantuan kami serahkan kepada petani bersama Kepala Dinas Pertanian Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim. Untuk kelompok tani di 17 kecamatan di Kotim,' kata Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Tengah, Hamdhani usai menyerahkan bantuan 34 hend traktor di Kantor DP3KP Kotim, Senin (3/10/2016).

Pembagian traktor ini merupakan bagian dari rencana program kerja Pemerintahan Jokowi-JK yang dibahas bersama Komisi IV DPR-RI untuk mencapai target swasembada pangan di tahun 2017.

Petani Kotim patut berbangga dengan perhatian pemerintah dan wakil rakyat asal Kalteng yang memperjuangkan bantuan alat pertanian tersebut melalui Kementerian Pertanian. Selama ini sudah banyak bantuan yang disalurkan ke petani Kotim diantaranya yakni, hend traktor roda dua, roda empat, pompa air dan mesin perontok padi.

'Kami harapkan ini dapat dimanafaatkan oleh kelompok tani di Kotim. Bapak Presiden juga berharap, daerah-daerah yang potensial untuk percetakan sawah baru, yang dilakukan babinsa, dinas dapat terlaksana dengan baik,' kata Hamdhani.

Hamdani menjelaskan Pemerintah Daerah harus betul- betul mengawasi, membimbing dan memberikan penyuluhan yang baik kepada petani. Meski Kotim sudah surplus beras, dia berharap itu ditingkatkan sehingga bisa mensubsidi beras ke daerah lain.

Jangan seperti selama ini, banyak bantuan dari pemerintah pusat, yang dengan susah-payah diperjuangkan, tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik.  Banyak bantuan traktor yang mubazir, tidak dimanfaatkan, dan menjadi besi tua.

Kepala DP3KP Kotim I Made Dikantara mengapresiasi upaya wakil rakyat kalteng itu yang sudah memperjuangkan alat-alat pertanian untuk membantu petani di Kabupaten Kotawaringin Timur. Bantuan itu sagatlah penting guna terus meningkatkan produksi beras local.

'Kita mengapresiasi dengan adanya ini, karena kita mengintegrasikan kebutuhan antara APBD Kabupaten, Provinsi dan pusat. Meskipun ini masuk Kementerian Pertanian tapi ini adalah bentuk perjuangan pak Hamdhani untuk membantu petani kita, jadi terus bertambah bantuan alat pertanian,' ucap Made. (RAFIUDIN/m)