Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bulungan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UNDA Merasa Dihantui Korban

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 04 Oktober 2016 - 18:10 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Rano, 25, warga Jl Rambai II, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang merupakan tersangka pembunuhan mahasiswa Universitas Darwan Ali (UNDA) bernama Toni Hidayat pada Selasa (20/92016) lalu, hingga saat ini merasa terus menerus dihantui oleh korban.

Ia mengatakan itu usai melakukan rekontruksi kasus pembunuhan itu di tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah barak Jl Rambai IV, Selasa (4/10/2016).

'Hampir setiap malam saya mimipi Tony (panggilan korban) terus. Hal itu membuat saya ketakutan,' ujar Rano.

Ia juga mengaku menyesali perbuatannya tersebut. Apalagi selama ini korban merupakan temannya sendiri, yang sudah cukup baik kepadanya.

Sementara dalam rekontruksi tersebut, ada 25 adegan yang diperagakan pelaku untuk membunuh korban. Reka ulang itupun langsung diperankan oleh pelaku sendiri, dengan korban yang dipergakan oleh peran pengganti.

'Olah TKP ini dilakukan untuk menyamakan hasil pemeriksaan kami. Sehingga kalau sudah lengkap nanntinya, akan segera kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampit,' ungkap Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan melalui Kasat Reskrim Iptu Reza Fahmi, Selasa (4/10/2016).

Dalam rekonstruksi, pelaku sudah memperagakan sesuai apa yang sudah ia sampaikan kepada penyidik tanpa ada rekayasa. Sedangkan untuk aksi yang membuat korban tewas adalah, tusukan pisau sebanyak empat kali di dadanya. Itu membuat korban kehabisan darah saat minta pertolongan.

'Pembunuhan ini murni kriminal. Pelaku nekat melakukan hal itu karena ingin menguasai barang berharga korban,' kata reza.

Reka ulang tersbeut juga dihadiri langsung oleh jaksa penuntut umum  dan juga kuasa hukum pelaku yang ditunjuk oleh Pengadilan Negeri (PN) Sampit.

Gelar yang dilakukan langsung di TKP tersbeut dijaga ketat oleh puluhan aparat kepolisian. Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, rekonstruksi juga menjadi perhatian warga sekitar, karena puluhan masyarakat menyesaki TKP hanya untuk melihat langsung apa yang sudah diperbuat oleh tersangka terhadap korban. (M HAMIM/m) 

Berita Terbaru