Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pasaman Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Sugianto Target Sarjanakan 5000 Pelajar Tidak Mampu

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 06 Oktober 2016 - 19:47 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran berkomitmen kuat untuk meningkatkan derajat pendidikan masyarakat Kalteng. Ia berniat untuk menyekolahkan sedikitnya 5.000 pelajar hingga kuliah tingkat sarjana. Syaratnya, pelajar dari kalangan tidak mampu.

Gubernur muda ini menuturkan, dirinya pernah merasakan miskin. Ia menyadari betul bagaimana susahnya belajar dan melanjutkan pendidikan ketika dihimpit peliknya kemampuan ekonomi keluarga. Dilatarbelakangi hal inilah, ia mendorong warga miskin tidak patah arang dalam mendorong anaknya untuk menggapai cita-cita tinggi, asal ada semangat, kemauan dan kemampuan.

'Saya ingin kuliahkan masyarakat tidak mampu, namun berprestasi. Biar gubernurnya tidak bisa kuliah sampai tamat dan bergelar sarjana tidak apa-apa, tetapi anak-anak berprestasi negeri ini khususnya Kalteng, agar bisa mengenyam kuliah sampai sarjana,' kata gubernur.

Gubernur Sugianto pun mengungkapkan, dalam penyusunan anggaran yang akan dilakukan pihaknya mulai 2017 nanti, akan disiapkan bantuan beasiswa untuk jenjang strata satu (S-1) berkisar 5 ribu pelajar. 'Begitupun yang ingin S-2 dan S-3. Kita ingin dorong dan berikan perhatian, namun syaratnya tadi, berprestasi,' tandasnya.

Tidak hanya menyasar pelajar dan sarjana kalangan tidak mampu, Sugianto juga mendorong aparatur desa untuk meningkatkan wawasan  dan kemampuannya. Ini karena begitu besar putaran ekonomi yang masuk ke desa dengan adanya anggaran dana desa (ADD). Jika tidak mampu mengelolanya dengan optimal, desa akan sulit maju atau berkembang. Salah satu cara adalah dengan menimba ilmu dengan melanjutkan kuliah.

Sugianto mencetuskan ide ini, bukan tanpa dasar. Kenyataan saat ini, masih banyak aparatur Kepala desa yang hanya lulusan SLTA.  Ia berkeinginan agar pemerintah provinsi akan menggandeng pemerintah kabupaten/kota untuk saling bahu-membahu meningkatkan kualitas SDM aparatur desa tersebut. Paling tidak, seluruh Kepala desa bisa S1.

Dengan melanjutkan pendidikan atau mengikuti kuliah, kualitas SDM aparatur desa semakin meningkat dan akan berdampak pada peningkatan pelayanan masyarakat, baik pelayanan terkait administrasi maupun kebijakan pengembangan desa. (RZ/*) 

Berita Terbaru