Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Memprihatinkan, Kotawaringin Timur Darurat Seks Bebas

  • Oleh M. Rifqi
  • 07 Oktober 2016 - 15:40 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Rimbun, prihatin atas tingginya angka penyakit kelamin di kalangan pelajar di daerah ini. Dia pun menyebut jika informasi itu benar, bisa disebut Kotim darurat seks bebas dan kenakalan remaja.

'Mengenai masalah itu, kami selaku anggota DPRD prihatin dengan kenakalan remaja yang sudah jauh dari kegiatan positif,' kata Rimbun, saat ditemi di ruang kerjanya, Jumat (7/10/2016).

Sebelumnya Konselor Infeksi Menular Seksual (IMS)-HIV Supriadi, menyampaikan beberapa waktu lalu dilakukan Mobile Voluntary Conseling and Testing  (VCT) di gedung KNPI Sampit bekerja sama dengan PKBI, KPA, dan KNPI. Pemeriksaan dilakukan pada anggota klub motor dan perkumpulan remaja. Hasilnya, banyak pelajar atau anak di bawah umur menderita penyakit kelamin.

Menurut Rimbun, data tersebut harus menjadi perhatian serius karena menyangkut generasi masa depan kabupaten ini. 'Kotim darurat seks bebas dan kenakalan remaja. Ini perlu cepat dilakukan penanganan oleh semua pihak. Kami akan bicarakan dengan pemerintah kabupaten, agar instansi terkat fokus ke persoalan itu,' ujarnya.

Anggota Komisi III DPRD Kotim, Rudianur, menambahkan, melihat tingginya angka penyakit kelamin pada pelajar dan remaja tersebut, tentunya semua pihak merasa merinding, miris dan tercengang.

Pemkab melalui instansi terkait harus menangani fenomena seks bebas di kalangan pelajar dan remaja akibat tergerusnya akhlak dan kemajuan teknologi di kalangan pelajar. Pemkab diminta mengawal program pembangunan akhlak di kalangan pelajar.

'Kita tidak bisa menggambarkan bagaimana reaksi emosi, kalau dari angka-angka tersebut termasuk keluarga kita. Maka tentunya kita tidak boleh berpangku tangan melihat persoalan tersebut,' ucap dia.

Politisi Partai Golkar itu juga menghimbau kepada para orang tua untuk bisa menjaga anak-anak dari pergaulan bebas dan mengawasi penggunaan telepon seluler pintar (gadget) di kalangan remaja. Sebab, penggunaan teknologi informasi yang tidak bijak sangat berpengaruh terhadap perilaku dan kenginan mencoba hal-hal baru di kalangan anak-anak dan remaja.

'Anak-anak yang dididik orang tua dengan pemahaman dan pengamalan agama yang baik, kemudian dijaga pergaulannya, akan dapat mengendalikan diri dari pergaulan bebas dan berbagai hal negatif lainnya,' ucapnya. (M. RIFQI/N).

Berita Terbaru