Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Way Kanan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Banjir Mulai Ganggu Aktivitas Belajar di SMP PGRI Sampit

  • Oleh Rafiuddin
  • 08 Oktober 2016 - 08:51 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Aktivitas belajar mengajar pelajar di SMP PGRI 4 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, mulai terganggu akibat banjir yang merendam halaman sekolah itu dua hari terakhir ini.

'Ketinggian air sekitar 30 centimeter, tapi tidak sampai masuk ke dalam ruang kelas. Kalau hujan lagi kemungkinan akan masuk hingga ke ruangan kelas,' kata Janah, seorang guru di sekolah itu, Jumat (7/10/2016).

Pantauan di lokasi, banjir merendam halaman sekolah. Ada lima ruang kelas yang nyaris terendam karena bangunan lama yang posisi lantainya cukup rendah.

Akibat kejadian ini, pihak sekolah meniadakan kegiatan di luar kelas, seperti praktik olahraga. Pihak sekolah memaksimalkan pelajaran di dalam ruang karena khawatir siswa terjangkit penyakit jika terlalu lama beraktivitas di halaman yang terendam banjir.

Seperti diketahui, SMP PGRI 4 Sampit yang terletak di Kecamatan Baamang ini bertahun-tahun menjadi langganan banjir, tidak ada penanganan serius dari pemerintah mengupayakan penimbunan halaman sekolah yang sudah sangat rendah itu.

'Kalau hujan turun sekitar tiga jam sekolah ini pasti banjir, karena memang halaman sekolah kami rendah,' katanya.

Banjir yang menggenangi halaman sekolah itu akibat diguyur hujan pada Rabu (5/10/2016) hingga pada Kamis lalu. Hujan yang cukup deras tersebut mengakibatkan sekolah yang terletak di Gang Kelinci Jalan Kristopel Mihing tersebut kembali terendam.

Banjir seperti ini terjadi sudah hampir tiap tahun. Bahkan beberapa tahun lalu sebelum ada perbaikan bangunan, semua kelas tergenang air. Namun saat ini sudah diperbaiki sehingga air tidak lagi masuk ke dalam ruang kelas.

Pihak sekolah berharap ada bantuan pemerintah daerah untuk penimbunan halaman sekolah sehingga tidak tergenang air lagi. Jika kondisinya seperti itu. Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan terganggu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Sutoyo mengatakan, banjir yang menggenangi jalan-jalan dan permukiman di wilayah Kota Sampit ini akibat kurangnya masyarakat menjaga kebersihan dan menjaga drainase.

'Banyak sampah rumah tangga dibuang ke parit, material bangunan masuk ke parit. Ini semua yang mengakibatkan drainase kita buntu,' kata Sutoyo. (RAFIUDIN/m)

Berita Terbaru