Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hotspot Anjlok Bikin Tertarik Menteri LHK

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 09 Oktober 2016 - 15:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan (LHK) Siti Nurbaya bakal mengapresiasi Kalteng yang telah berhasil mengatasi kabakaran hutan dan lahan (Karhutla) selama 2016 ini.  Bahkan menekan penurunan titik panas atau hospot hingga 95 %. Menteri juga tidak setuju asumsi yang mengatakan keberhasilan ini karena terbantu dengan musim yaitu kemarau basah.

Menurut Menteri Siti, banyak kegiatan positif yang dilakukan oleh para pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan lembaga non-pemerintah. Jadi, tidak semerta karena terbantu cuaca dan musim. Bahkan kata Menteri, dari segi anggaran pun tidak lantas turun hanya karena dua hal tersebut.

'Berdasarkan data yang kita miliki, titik hotspot di Kalteng sejak awal 2016 hingga saat ini turun drastis sekitar 95%. Kita harus jujur apresiasi itu, karena penurunan titik hotspot di Kalteng ini paling signifikan di banding lima provinsi lainnya di Indonesia yang menjadi wilayah rawan kebakaran,' tegas Siti Nurbaya, Sabtu (8/10/2016).

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri LHK saat meninjau langsung lahan gambut di hutan gambut Jumpun Pambelom, Kabupaten Pulang Pisau. Menteri Siti Nurbaya dalam kunjungan tersebut didampingi sejumlah Dirjen, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo, Ketua Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Fuad, dan Ketua Umum PWI Pusat Margiono.

'Penurunan titik hotspot di Kalteng ini menunjukan adanya penanganan yang cukup serius dari Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Bukan karena cuma faktor alam. Terlibatnya masyarakat secara aktif dengan cara-cara inovatif juga sangat membantu pengelolaan lahan gambut tanpa bakar (PLTB),' tandasnya.

Usai melihat langsung kearifan lokal dalam menjaga hutan gambut, dalam kesempatan tersebut ia melakukan dialog dengan komponen Masyarakat Peduli Api (MPA), Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), Komunitas pengelola persemaian, dan komponen lainnya. Dalam dialog bertema 'saatnya bersama mencegah api, menjaga gambut, menjaga negeri' itu Menteri Siti mengaku masih sedang mengumpulkan konsep dengan terjun ke lapangan.

'Kita sekarang dalam rangka mencari konsep yang tepat, formulasi yang tepat itu bagaimana saja makanya kita terjun lapangan dalam rangka itu, yakni untuk melihat langsung apa yang dilakukan masyarakat. Jangan sampai kita memberikan sesuatu yang ternyata kurang dibutuhkan masyarakat, ini tidak tepat,'  katanya.

'Karena itu, bisa jadi inovasi di Kalteng yang berhasil ini, akan menjadi model untuk penanganan Karhutla terutama di lahan gambut, yang akan diterapkan secara nasional. Saya akan dorong dan Dirjen saya perintahkan embantu, agar penemuan lokal yang inovatif dipatenkan,'imbuhnya.

Sementara itu Gubernur Sugianto mengatakan komitmennya untuk tidak mengulangi Karhutla yang mencekam di 2015 karena tebalnya kabut asap. Ia pun menyatakan siap membantu apa yang dibutuhkan masyarakat dan kelompok masyarakat dalam rangka mencegah Karhutla. Tegas Sugianto, Kebakaran pada 2015 cukup menjadi menjadi pelajaran berharga.

'Pemprov Kalteng siap membantu masyarakat yang melakukan upaya inovatif dalam mencegah karhutla. Kedepan, kita ingin masyarakat bertani dan berladang tidak lagi dengan cara membakar. Namun, kita akan bantu dengan mekanisasi,' ulasnya. (ROZIKIN/m)

Gubernur Sugianto dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar saat menanam pohon di Hutan Gambut Jumpun Pambelum. BORNEONEWS/ROZIKIN

Berita Terbaru