Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangka Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ide Baru Sang Gubernur: Cluster Sapi!

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 10 Oktober 2016 - 10:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Satu lagi gebrakan yang digulirkan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran. Ia ingin Kalteng membuktikan bisa swasembada daging. Gagasan Sang gubernur muda ini, harus cluster sapi di Bumi Tambun Bungai ini. 

Dengan swasembada, menuntun pada misi Kalteng Kuat. Selain kuat secara ekonomi, juga kuat dalam hal ketahanan pangan. Salah satu yang disasar adalah salah satu kawasan di wilayah Kota Palangka Raya, yaitu Kecamaatan Rakumpit. 

Sudah ada survei awal yang menurut gubernur dan beberapa jajaran dinas terkait, disimpulkan layak dan cocok untuk perkembangbiakan sapi. Perencanan ini pun sudah masuk program pemerintah tahun depan. 

'Kita perlu cluster untuk pembiakan Sapi. Ada satu areal di Kecamatan Rakumpit, seluas 4 ribu sampai 5 ribu hektare. Saya ingin ada sekitar 1.000'2.000 ekor sapi di sana, sebagai permulaan dan menginisiasi kawasan lainnya di Kalteng nantinya,' ungkap Gubernur Sugianto, Minggu (9/10/2016).

Ia berharap, pembiakan tersebut akan menelurkan ribuan sapi yang akan disebar ke kabupaten lainnya. Pengelolaannya pun, kata Gubernur, melibatkan ahli agar pengelolaan benar-benar bagus dan profesional. Misalnya dengan mendatangkan dokter hewan. Ini agar pembiakan menggunakan inseminasi buatan itu nantinya bisa berhasil maksimal.

Secara teknis, gubernur juga sudah memiliki ancang-ancang. Menurut dia, sudah saatnya perusahaan membantu ide besar demi kemaslahatan Kalteng ini. Yaitu dengan pemanfaataan dana corporate soicial responsibility/CSR. 

'Dana CSR perusahaan nanti yang bikin kandangnya, dan perumahan atau mess karyawannya. Kita datangkan dokter hewan untuk memantau kesehatannya. Kita bikin terpadu misalnya kotorannya untuk biogas dan sebagainya,' tutur dia.

Lalu kenapa konsep di cluster-kan

Karena menurut gubernur cara itu lebih bisa terukur dan dapat dikelola secara terpadu. Berbeda dengan selama ini, sudah ribuan sapi belanja pemerintah dihibahkan dengan cara disebar kepada petani ternak atau kelompok tani, tetapi hasilnya justru malah 'tidak kelihatan'.

'Saya pernah tanya kepala dinas pertanian dan peternakan, mana sapi bantuan yang disebar ke masyarakat Kita cek tersebar dimana saja Lalu hasil sampai sekarang apa toh tidak bisa menjawab. Dengan konsep kluster seperti ini, kita mudah memantaunya dan mengukur hasilnya,' pungkas gubernur. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru