Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Indramayu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Cek Perbatasan Kalteng-Kaltim, Wagub Geser Gapura Sejauh 3 Km

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 10 Oktober 2016 - 08:45 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Runyamnya masalah tapal batas antara Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan Kalimantan Timur (Kalltim) yang tak selesai hingga kini, membuat Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail turun lapangan cek perbatasan. Ia bersama tim meluncur ke Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara (Barut) sejak Sabtu kemarin. Sambutan hangat warga yang menanti, menambah semangat Wagub.

Runyamnya masalah perbatasan sudah berjalan mulai dari tahun lalu, mencuat ketika perusahaan tambang PT Bharinto Ekatama (BEK) diduga menambang di luar area konsesi yang menjadi haknya di Kalteng sementara perijinan yang dikantongnya di Kaltim. Hal kedua, patok tata batas bergeser sehingga merugikan bagi Kalteng karena wilayah menciut.

Dua hari sebelumnya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran sudah bersitegang dengan pihak direksi PT BEK saat pertemuan di kantor gubernur, karena pihak BEK tidak mau jujur dan mengakui hal sebenarnya atas area operasional yang sudah melanggar tata batas di Kalteng.

'Alhamdulillah... Perjalanan yang melelahkan dari kemarin malam, dan sampai sekarang masih di perjalanan menuju Palangka Raya. Lelah terobati dengan sambutan hangat warga benangin yang rela menginap di lokasi perbatasan demi membela hak petak danum. Salut untuk mereka semua,' tulis Wagub Habib Said, Minggu (9/10/2016) malam.

Ia pun menuturkan komitmen dan konsistennya, bahwa dirinya sebagai pihak pemerintah terus mengawal persoalan itu dan akan berusaha berbuat yang terbaik untuk seluruh warga Kalteng, khususnya dalam rangka penetapan tapal batas antar provinsi supaya klir.' Doakan kami yaa.. dan kami ijin pulang ke Palangka Raya malam ini juga,' sambungnya.

Wagub Habib menuju lokasi, tidak ingin berangkat tangan kosong dan pulang tangan kosong. Ia dan tim serius menggali informasi dan mencocokkan peta indikatif asal dan disesuaikan dengan menggunakan teknologi digital yaitu global positioning system (GPS).

Hasilnya, ada yang tidak beres dengan penggeseran patok. Sebab data keruangan atau spacial, tidak tepat. Tim Wagub pun menggeser patok yang dtandai dengan gapura selamat datang itu, sejauh 3 Km.

'Pada kunjungan ini, kita sudah melihat secara langsung batas-batas dengan menggunakan GPS yang selanjutnya melakukan pemindahan gapura selamat datang sekitar 3 Km pada batas kita,'terang Wagub Habib. 

'Sementara ini, titik ini sudah sesuai SK Mendagri nomor 185 poin 5,486 tahun 1989,' tambahnya. (ROZIKIN/m))

Berita Terbaru