Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Kepulauan Riau Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Posko Siaga Darurat Bencana Karhutla Dibubarkan

  • Oleh Roni Sahala
  • 11 Oktober 2016 - 06:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya '  Posko Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan dibubarkan setelah ancaman bencana diniali sudah menurun. Hal ini lebih cepat dari instruksi Gubernur Kalimantan Tengah terkait itu yang baru selesai Desember 2016.

'Mungkin instruksi tersebut bisa diperpanjang, kita lihat kondisi saja. Intinya saat ini ancaman bencana sudah menurun, semua kembali ke instansi masing-masing,' ungkap Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Syahril Tarigan, di Palangka Raya, Senin (10/10/2016).

Instruksi Gubernur tentang posko penanggulangan dan pencegahan kebakaran dibuat pada Februari lalu dan berakhir 31 Desember 2016. Dengan adanya pembubaran tersebut secara otomatis instruksi tersebut juga dicabut.

'Kegiatan penanggulangan dan pencegahan kebakaran asap tetap berjalan. Bedanya kalau dulu semua bekerja di pos siaga bencana, saat ini kembali ke kantor masing-masing,' tambah Syahril.

Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Kalimantan Tengah Kolonel Arhanud Purwo Sudaryanto mengatakan, selama 2016 terdapat 7.185 anggota gabungan yang bertugas dalam posko di 14 kabupaten dan kota seluruh Kalteng. Namun, hanya 40 persen yang mampu didukung anggaran dari pemerintah.

'Kami sejak tahun 2015 menanggulangi dan mencegah kebakaran dan bencana asap selalu kekurangan anggaran. Jadi, kerja tetap jalan,' ungkap Purwo.

Dari data Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan, terjadi penurunan titik panas dari tahun lalu sampai sekarang. Tahun 2015 titik panas tercatat sebanyak 11.537 titik, sedangkan tahun 2016 sampai 8 Oktober tercatat hanya 693 titik.

Dari 693 titik panas tersebut, terdapat 1.103,5 hektar (ha) lahan hutan dan lahan yang terbakar dan semuanya berhasil dipadamkan. Kabupaten dengan titik panas terbanyak adalah Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Timur.

'Pemadaman didukung alam yang tidak seganas tahun lalu, meskipun kemarau gambut tetap basah,' tambah Purwo.

Di saat yang hampir bersamaan dengan pembubaran posko tersebut, kebakaran lahan kembali terjadi. Kali ini di Jalan Danau Perupuk III, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya.

Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Lahan seluas 2 hektar itu diduga sengaja dibakar untuk dibersihkan karena tampak ilalang-ilalang telah ditebas. Koordinator Tim Serbu Api Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Muhammad Fajri mengatakan, kendala di lapangan adalah sulitnya akses untuk mencapai lokasi kebakaran.

'Kami harus mengangkut mesin pompa air dengan berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer karena kendaraan tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran,' kata Fajri.

Tim sebanyak 15 orang itu datang ke lokasi kebakaran sekitar pukul 13.00 dan api bisa dipadamkan sekitar pukul 14.30. Air yang melimpah di parit-parit digunakan untuk pemadaman. Menurut Fajri, timnya tetap bersiaga hingga akhir Oktober meskipun posko siaga kebakaran hutan dan lahan di BPBD Provinsi Kalteng telah dibubarkan. (RONI SAHALA/m)

Berita Terbaru