Sistem Informasi Pemetaan & Manajemen Pemenangan Pilkada

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Tantang Sarjana Garap Peluang Usaha di Seruyan

  • Oleh Parnen
  • 12 Oktober 2016 - 14:43 WIB

BORNEONEWS, Seruyan - Bupati Seruyan, Sudarsono menantang para sarjana untuk menggarap peluang usaha di wilayahnya. Belum lama ini, ia menolak permintaan empat sarjana bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan sebagai tenaga honorer. Ia menawarkan peluang kerja dengan membentuk kelompok atau gabungan sarjana untuk menekuni salah satu bidang pekerjaan, antara lain di bidang pertanian.

'Ada empat orang sarjana dari beberapa disiplin ilmu pernah menemui saya meminta dipekerjakan sebagai honorer. Namun saya tolak secara halus sembari memberikan gambaran peluang kerja yang jauh lebih menjanjikan untuk dijajaki dan digeluti secara bersama,' kata Bupati Seruyan, Sudarsono, di Kuala Pembuang, Rabu (12/10/2016).

Gambaran peluang kerja yang dimaksudkan bupati, keempat orang sarjana itu disarankan memiliki keinginan membentuk kelompok gabungan sarjana yang bisa menekuni salah satu bidang pekerjaan. Salah satunya di bidang pertanian. Saran peluang kerja disampaikan bupati, mengingat ada beberapa orang di antaranya menyandang gelar sarjana pertanian dan sarjana ekonomi.

Sudarsono menyarankan mereka membentuk kelompok gabungan untuk menekuni usaha pertanian, seperti pengelolaan lahan untuk budidaya penanaman bawang di Seruyan. Ia menyebutkan, lahan kosong di Seruyan terutama lahan yang bisa dijadikan sebagai lokasi pertanian bawang merah, misalnya, masih tersedia cukup banyak dan menjanjikan dari segi pengelolaan struktur tanahnya.

"Kembali saya sampaikan ke mereka, silahkan kalian bagi tugas berdasarkan masing-masing basic ilmu pengetahuan yang dimiliki. Apa yang bisa dibantu oleh pemkab guna merealisasikan usaha itu hingga rencana pemasaran, saya siap bantu sepanjang itu dibutuhkan,' terang bupati.

Menurut bupati, bekerja sebagai honorer pemkab dari kalangan sarjana, sangat kurang pas terutama dari segi penghasilan pendapatan (gaji). Terlebih gaji untuk seorang honorer, yang hanya Rp900 ribu per bulan, bagi mereka sarjana yang sudah berkeluarga nominal itu sudah pasti kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga sebulan.

'Manfaatkan dan pergunakanlah disiplin ilmu yang diperoleh setelah menyelesaikan pendidikan dibangku kuliah. Sangat disayangkan jika disiplin ilmu atau basic keahlian dan kemampuan yang dimiliki seorang sarjana harus disiakan hanya untuk menjadi honorer. Karena mulai dari sekarang kita harus bisa merubah menset atau pemikiran untuk mencapai sukses kedepan melalui adanya sebuah pekerjaan yang jauh lebih menjanjikan hasil pendapatannya,' ungkap Sudarsono.

Terlebih Sudarsono menekankan, jika Pemkab Seruyan hingga beberapa tahun kedepan tidak lagi menerapkan penerimaan pegawai (honorer). Karena jumlah honorer pemkab yang ada saat ini sudah sangat overloud (kelebihan) dari yang dibutuhkan.

'Jumlah honorer kita yang ada saat ini sudah mencapai sebanyak 2.600 orang. Padahal kalau ditengok dari idealnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pemkab akan tenaga honorer hanya sekitar 1.500 orang. (PARNEN/N).

Berita Terbaru