Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rombongan Kerajaan Gowa dari Garis Keturunan Asli Raja Gowa

  • Oleh Budi Baskoro
  • 12 Oktober 2016 - 18:47 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Barat - Rombongan Kerajaan Gowa yang hadir dalam Festival Keraton Nusantara X tahun 2016, di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, keturunan asli Raja Gowa. Rata-rata pengunjung stand Kerajaan Gowa dalam pameran di Istana Kuning, 9-12 Oktober 2016 ingin memastikan hal itu.

"Sengaja ke Stand Kerajaan Gowa, untuk memastikan siapa yang hadir di FKN ini Kan kisruh salah satu kerajaan di Sulawesi Selatan itu, jadi berita nasional," urai Sri Hasyim, salah satu pengunjung yang menyempatkan berfoto dengan latar belakang backdrop Raja Gowa ke-37, Andi Maddusila Daeng Mannyonri Karaeng Sultan Alauddin II, di Stand Kerajaan Gowa, Selasa (11/10/2016) malam.

Bukan hanya ibu beranak dua itu yang bertanya, rata-rata pengunjung juga menanyakan hal tersebut kepada dua penjaga stand pameran Kerajaan Gowa. Untungnya, Hasanuddin yang menjabat sebagai Tumilalang atau juru bicara kerajaan Gowa, dan Andi Bo Malik, Panglima Perang Kerajaan Gowa, yang menjaga stand Selasa malam itu, dengan sabar melayani para pengunjung. Malah, tak jarang Hasanuddin berujar: Ayo, mau tanya apa lagi.

Kepada Borneonews, Hasanuddin mengungkapkan, rata-rata pengunjung penasaran; apakah yang datang dalam FKN 2016 ini rombongan Kerajaan Gowa yang asli dari garis keturunan atau versi DPRD Gowa yang mengangkat bupati gowa sebagai raja. 

"Kami tegaskan yang datang dalam kegiatan ini, rombongan Raja Gowa yang sah berdasarkan garis keturunan, yaitu Andi Maddusila," ujar Hasanuddin.

Hasanuddin bersama Andi Bo Malik yang menjabat sebagai Panglima Perang Kerajaan Gowa, kemudian menuturkan pendapat para pengunjung setelah mendapatkan penjelasan oleh mereka mengenai permasalahan yang terjadi antara kerajaan Gowa dengan pemerintah kabupaten Gowa. 

"Kami rasa hal tersebut wajar. Tentunya sangat aneh bila ada orang di luar garis keturunan kerajaan kemudian mau mengacak-acak sistem kerajaan. Didukung DPRD Gowa, mereka kemudian membuat Perda, sehingga Bupati Gowa otomatis adalah Raja Gowa. Bagaimana tidak aneh" ujar Hasanuddin, yang disambut tawa Andi. (WAHYU KRIDA/N).

Berita Terbaru