BORNEONEWS, Sukamara ' Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sukamara melakukan pengukuran kualitas udara dengan memasang alat ukur udara di beberapa lokasi. Ini menindaklanjuti intruksi dari Kementerian Lingkungan Hidup RI untuk melakukan pemantauan kualitas udara. 

Kepala BLH Sukamara Iwan Miraza mengatakan, alat bantu ukur udara yang pihaknya pasangan di empat lokasi tersebut merupakan alat pinjaman dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk dipasang selama 14 hari.

'Yang pertama alat pengukur kita pasang d idepan Kantor Samsat Sukamara. Pemasangan di lokasi ini untuk mewakili kualitas udara di perkantoran. Pemasangan alat yang kedua kita tempatkan di Perumahan Dinas Bungalao ini untuk mewakili kualitas udara perumahan,' kata Iwan Miraza, Kamis (13/10).

Iwan melanjutkan untuk pemasangan alat ukur udara yang ketiga ditempatkan di depan Kantor  Kecamatan Sukamara ini bertujuan mewakili parameter transportasi. Dan penempatan yang terakhir dipasang di sekitar mess karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk mewakili parameter industri.

'Dengan dipasang empat titik ini maka kualitas udara perkantoran, perumahan, jalan raya atau transportasi dan industri akan terpantau dan diukur,' ujar Iwan.

Menurut Kepala BLH Sukamara, pengukuran udara yang pihaknya lakukan saat ini memang sangat diperlukan karena kejadian kebakaran hutan dan lahan sering terjadi di Kalimantan Tengah membuat kualitas udara menurun. Selain itu musim kemarau baru lalu kebakaran pun sempat terjadi, sehingga pihak KLH menginginkan agar semua daerah bisa terpantau kualitas udaranya.

'Dengan diketahuinnya kualitas udara di suatu daerah, pemerintah bisa mengambil kebijakan mengenai kesehatan masyarakat, karena selama ini yang paling besar memgotori udara adalah polusi asap dari kebakaran hutan dan lahan seperti yang terjadi tahun lalu,' jelas Iwan Miraza. (MG-13/m)