Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Belu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pejabat di Kotawaringin Timur harus jadi Panutan bagi Bawahan

  • Oleh Rafiuddin
  • 14 Oktober 2016 - 15:20 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Wakil Bupati Kotawaringin Timur, M Taufiq Mukri meminta para pejabat di daerahnya bisa menjadi contoh dan panutan bagi bawahan, dan di tengah-tengah masyarakat. Mereka diminta bekerja dan melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, dan penuh tanggung jawab sesuai fungsi dan tugas masing masing.

'Contoh seorang atasan harus jadi teladan yang baik dan menjaga etika. Sebaliknya bawahan harus profesional dengan melaksanakan tugas yang diberikan secara tepat dan efisien,' kata Taufiq Mukri di hadapan ratusan Aparatur Sipil Negara saat acara pembinaan kerohanian bagi ASN di Lantai II Setda Kotim, di Sampit, Kamis (13/10/2016).

Menurut Taufiq, tugas seorang pemimpin adalah menentukan arah, membangun visi tentang masa depan, dan strategi-strategi untuk menciptakan perubahan. Memotivasi dan memberi inspirasi kepada bawahannya, terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu juga, seorang pemimpin katanya harus memperhatikan kesejahteraan dan pengembangan sumber daya manusia bawahannnya. Hal itu akan mendorong kinerja yang baik bagi bawahanya.

Tugas, kepercayaan dan tanggung jawab sebagai penyelenggaran Negara agar dilaksanakan dengan penuh dedikasi. Sebagai abdi Negara memberikan yang terbaik kepada daerah. Jika pemimpin memiliki sisi religius yang tinggi, maka menurutnya SKPD yang dipimpin akan menjadi lebih baik.

'Pembinaan rohani ini momen meningkatkan kirja, dan jujur dalam melaksanakan tugas. Saya mengajak dan mengingatkan kembali untuk meningkatkan kualitas iman dari diri sendiri. Sehingga akan lebih mudah pencapaian suatu kinerja ASN Kotim,' ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menjadikan pembinaan kerohanian Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai agenda wajib yang dilaksanakan oleh Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) setempat. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Bukan hanya pembinaan kerohanian bagi ASN yang Islam tetapi semua agama, sudah dijadwalkan. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru