Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Kalimantan Tengah: Keruk Alur Sungai Untuk Keruk PAD

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 13 Oktober 2016 - 21:55 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Pengerukan alur Sungai Barito di Kalimantan Tengah (Kalteng), yang diwacanakan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran adalah dalam rangka mengamankan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pengelolaan sumber daya alam. Bahkan niat itu dalam rangka menuju kedaulatan pengelolaan energi di Kalteng.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) selalu menyebutkan ekspor Kalteng, terutama dari sektor bahan galian/tambang, jauh lebih banyak diekspor melalui provinsi tetangga. Yang terjadi, pajak ekspor pun bukan dinikmati Kalteng. Berbekal data ini, Gubernur Sugianto melihat peluang menyelamatkan pajak dan retribusi lainnya ini harus diambil Kalteng.

'Bayangkan ketika peluang itu kita ambil, berapa PAD yang bisa kita raup. Kita harus berdaulat, jangan lagi kekayaan bumi kita keluar tetapi bukan melalui pintu kita. Pelabuhan kita bisa, kenapa harus melalui tetangga. Kita keruk alur sungai, itu dalam rangka tadi, mengamankan PAD yang lebih besar lagi,' katanya, Kamis (13/10/2016).

Dalam wawancara terpisah, secara konseptual Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalteng Herson B Aden mengungkapkan bagaimana pengerukan alur sungai itu bisa mengeruk PAD. Kata dia, wacana tersebut 'nyambung' dengan pembangunan rel kereta api (KA) yang sudah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). 

Herson mengatakan, ketika lokasi SDA di kawasan Barito bisa tersambung dan bermuara satu pintu di Pelabuhan laut Batanjung, maka akan lebih terpantau berapa yang keluar dari Kalteng. Namun kendala saat ini, masih terkendala masalah distribusi SDA tersebut.

'Ada rencana begini, fase pertama yang digarap rel KA adalah Puruk Cahu-Bangkuang, habis itu Bangkuang-Batanjung. Bukan langsung Puruk Cahu-Batanjung seperti konsep awal dulu. Skema di pusat pun ingin begitu. Nah, gubernur juga setuju yang itu dulu, lalu sementara melewati jalur air dari Bangkuang (Barito Selatan) menuju ke Batanjung (Kapuas),' ujarnya. 

'Yang harus kita lakukan adalah pengerukan alur Sungai Kapuas dari Kapuas Murung sambil nantinya ke depan menyelesaikan Bangkuang-Batanjung. Jadi tidak perlu menunggu harus Bangkuang selesai tetapi itu saja sudah bisa operasional,' lanjutnya kepada Borneonews.

Langkah ini apakah bisa meningkatkan PAD Tentu iya, kata Herson. Sebab dengan masuknya distribusi SDA ke Bangkuang dan dilanjutkan melalui Sungai Kapuas, maka semua kapal-kapal yang mengangkut batubara yang meskipun tidak gunakan KA, nanti kapal pun jadinya masuk ke perairan Bangkuang-Batanjung. 

'Nanti jalur disribusi barang dan batu bara dan sebagainya lewat Kalteng sendiri. Jadi Kalteng bukan cuma sebagai daerah basis produksi saja pati keluarnya Banjarmasin. Cara hitung pajaknya Ya berapa pertonase yang keluar, lalu ditambah berapa dana bagi hasil (DBH) SDA. Lah sekarang berapa puluh ton keluar perbulan kan,' beber dia. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru