Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perusahaan Perkebunan Sawit di Kotawaringin Timur Tolak Mahasiswa Magang

  • Oleh Rafiuddin
  • 14 Oktober 2016 - 18:48 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menyayangkan sikap Sinar Mas Group, salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di daerah itu yang menolak menerima mahasiswa magang. Kejadian tidak mengenakkan itu dialami seorang mahasiswa Universitas Islam Bandung, Jawa Barat, yang juga putra Kotim.

'Seharusnya perusahaan perkebunan itu membuka peluang kepada putra daerah yang hendak magang. Tapi nyatanya dia langsung tolak permohonan magang mahasiswa Kotim,' kata seorang warga Sampit, Abdul Anas, Jumat (14/10/2016).

Anas, orang tua dari mahasiswa yang hendak magang itu menceritakan, anaknya itu menempuh pendidikan tinggi di Universitas Islam Bandung, Jawa Barat. Kampus memberikan pilihan kepada mahasiswa untuk mengambil magang di seluruh Indonesia.

Mendengar kebijakan kampus yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa semester tujuh untuk memilih magang, akhirnya anaknya Anas memilih untuk magang di daerah asalnya yakni di Kotim, dengan harapan suatu saat ilmu itu bisa dipakai di perusahaan di daerah asalnya.

Sebenarnya, sang anak mengajukan proporal magang kepada tiga perusahaan. Selain Sinas Mas Group, juga ke sebuah perusahaan perkebunan karena PT Sampit, dan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Kotawaringin Barat, yakni Citra Borneo Indah Group. Di Grup CBI, Anas mengaku, anaknya mendapat sambutan positif.

'Di CBI Group Pangkalan Bun langsung ditawari segera magang atau gimana. Bahkan akan diantar jemput, disediakan tempat tinggal. Anak saya jurusan Tehnik Industri. Tapi mungkin hendak dekat dengan orang tua akhirnya dia putuskan magang di PT Sampit. ,' jelas Anas.

Hanya Sinar Mas Group yang menolak. Anas menyayangkan kejadian tersebut, perusahaan minim perhatian terhadap putra daerah yang hendak magang. Apalagi itu merupakan putra Kotim. Dia berharap kejadian seperti itu tidak menimpa mahasiswa-mahasiswa magang Kotim lainnya.

Karena menurut Anas, keberadaan investasi di daerah ini tidak hanya mengambil keuntungan, akan tetapi bagaimana mengakomodir kepentingan warga di daerah ini dan mendukung peningkatan pendidikan bagi putra dan putri di daerah tempat mereka berinvestasi. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru