Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Realisasi Serapan APBD Kalteng 52,48%

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 16 Oktober 2016 - 17:45 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Serapan Anggaran Pendapatan belanja dan belanja (APBD) Kalimantan Tengah baru tersealisasi 52,48% pada triwulan III 2016 ini atau realisasi per akhir September. Realisasi ini berpatokan nominal APBD sebelum rasionalisasi anggaran oleh pemerintah pusat. Prosentase itu berdasarkan pagu anggaran APBD Murni 2016 yang disahkan sebesar Rp4,224 triliun.

Serapan ini diketahui saat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar rapat kordinasi pengendalian (Rakordal) triwulan III di Aula Bappeda, Sabtu (15/10/2016). Meskipun bukan hari aktif dinas, Rakordal Sabtu dipimpin Sekda Siun Jarias tersebut dihadiri sejumlah bupati dan atau wakil Bupati dari 14 kabupaten/kota se-Kalteng.

'Ini realisasinya kalau dilihat APBD Murni 2016. Jadi dari dari anggaran Rp 4,224 Triliun itu, ralisasi keuangannya mencapai 52,48% dan realisasi fisiknya mencapai 53,74%,' ungkap Kepala Bappeda Kalteng Herson B Aden memaparkan hasil penghitungan serapan anggaran.

Apabila kita menganalisa kompilasi dengan APBD Murni 2015 dan APBD Perubahan 2015, lanjut mantan Dekan di Unpar ini, dari APBD Murni sebesar Rp 3,651 Triliun, serapan pada triwulan III 2015 adalah 71,18%.

'Sementara 2016, APBD Murni 2016 sebesar 4,2 Triliun lebih, realisasi pda triwulan III, 53,74%. Berarti ada keterlambatan 17,44% dibanding 2015,' bebernya.

Sementara apabila melihat realisasi berdasarkan dari perubahan (APBD-P) 2015 yang  sebesar Rp 3,7 triliun, keterlambatan serapan menjadi jauh lebih kecil. Menurut Herson, itu karena ada kondisi berbeda. Sebab pada saat itu terjadi peningkatan anggaran APBD sebesar Rp67 miliar lebih. Berbeda kondisi  APBD 2016 yang mengalami penurunan. Karena itu, membandingkan dengan kondisi bukan dengan APBD Murni lebih mendekati dan keterlambatan serapan pun hanya kecil yaitu 3,243% saja.

'Kalau di 2015, APBD-P meningkat Rp67 miliar sehingga menjadi Rp3,7 triliun. Sementara APBD-P 2016 menjadi  Rp3,3 triliun karena justru mengalami penurunan Rp897 miliar. Ini hampir APBD satu kabupaten lho. Sehingga kita lihat realisasinya adalah 69% pada 2015 dan  realisasi 66,64% pada 2016. Berarti keterlambatannya cuma 3,243% ,' terangnya. (ROZIKIN/m)


TAGS:

Berita Terbaru