Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lima Tahun Sudah Irmawati Siswi Kelas 5 SD Berjuang Cari Plastik Bekas

  • Oleh Parnen
  • 17 Oktober 2016 - 17:45 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - 'Aku ingin bisa membahagiakan kedua orang tua,'. Penggalan kalimat pengharapan itulah yang terucap dari bibir mungil Irmawati, saat Borneonews menyambanginya ketika tengah berteduh disalah satu pohon di sekitaran perempatan Jalan Cut Nyak Dien Kuala Pembuang, Senin (17/10/2016) siang..

Tak banyak warga Kuala Pembuang yang tahu tentang Irmawati. Dialah anak perempuan yang sudah lima tahun ini rela berjibaku menyusuri jalanan kota Kuala Pembuang dengan harapan bisa mendapati sampah plastik yang tergolek di jalanan untuk nantinya bisa dijual ke penampung.

Sebelum disambangi Borneonews, Irmawati tampak terlihat tergopoh dalam mendorong gerobak tua dengan ditemani ayahnya, Anang Jailani, 77, yang sudah berumur lanjut usia. Meski cuaca siang itu terasa begitu menyengat, Irmawati tetap semangat. Sesekali dia menyeka peluh yang mengucur di keningnya dengan menggunakan kerudung putih yang dia kenakan.

Irma yang masih mengenyam pendidikan dibangku sekolah dasar (SD) itu, bercerita, ia sudah lima tahun lebih ini rela mengorbankan waktu bermainnya dengan teman sebayanya untuk bisa membantu orang tuanya mencari nafkah, meski dengan memunguti plastik bekas sekalipun.

Dengan nada masih sangat polos, siswi kelas V (lima) SD itu, mengatakan, tidak menghiraukan meski waktu bermainnya harus hilang untuk membantu ayahnya mencari plastik bekas.

'Ini ulun baru jalan mencari plastik sama abah (Ayah). Barusan tadi baru pulang dari sekolah,' kata Irma yang baru berusia 12 tahun dengan nada polos.

Irma mengaku, selepas pulang sekolah atau setelah makan siang di rumah, ia langsung berangkat kerja bersama ayahnya  mencari plastik bekas. Walaupun cuaca sedang dalam kondisi panas ataupun hujan.

'Panas dan hujan di jalanan, ulun sudah terbiasa. Saat memulai mau berangkat, tidak lupa berdoa terlebih dahulu. Mudah-mudahan bisa dapat plastik yang banyak di jalanan,' harap Irma yang mengenyam pendidikan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Darul Mukmin Kuala Pembuang.

Sementara itu sang ayah, Anang Jailani, 77, terlihat kondisinya sedang tidak enak badan. Usianya yang sudah tua, tetap mengharuskannya untuk bisa bekerja. Anang mengatakan, ia terserang batuk selama beberapa hari terakhir ini.

'Plastiknya baru dapat sedikit. Soalnya saya berangkat kerjanya setelah anak saya (Irmawati) pulang dari sekolah. Balik ke rumah sekitar pukul 17.00 Wib sore. Sudah sebelas tahun ini saya mencari plastik bekas untuk dijual. Anak saya ini turut membantu sejak usianya berkisar tujuh tahun,' kata Anang.

Anang yang tinggal di Jalan Abadi Kuala Pembuang II dengan menghuni rumah berukuran kecil dengan menggunakan bahan kayu beratapkan daun nipah ini melanjutkan, profesinya mencari plastik bekas penghasilannya tidak seberapa besar tiap harinya. Menurutnya, dalam sehari ia kadang memperoleh penghasilan antara Rp20.000 hingga Rp30.000, tergantung banyak sedikitnya sampah plastik yang dia temui di jalanan.

'Plastik ini dihargai oleh penampung (pembeli) cuma seharga Rp1.000 per kilogram. Dalam sebulan hasil jualan plastik memperoleh total uang antara Rp600.000 hingga Rp700.000,' ujarnya.

Beruntung dalam kondisi ekonomi keluarga yang serbasulit, ia mengaku sangat terbantu dengan keberadaan sang istri yang juga ikut bekerja dengan menekuni pekerjaan sebagai pencari kerang (kapah).

'Semampu saya, saya akan terus berkerja untuk membiayai atau menambah biaya keperluan untuk di rumah. Harapan saya mudah-mudahan selalu ada jalan untuk perbaikan hidup keluarga,' harap Anang. (PARNEN/m)

Berita Terbaru