Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kutai Kartanegara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ambrolnya Atap Masjid Agung Diduga proyek Asal Rampung

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 18 Oktober 2016 - 08:15 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ambrolnya atap Masjid Agung Riyadlus Sholihin, di Jalan Sutan Syahrir Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) saat hujan lebat pada Kamis (13/10/2016) sekitar pukul 15.30 WIB diduga akibat proyek tersebut dikerjakan asal rampung.

Proyek pembangunan Masjid Agung yang sudah berdiri sejak 1977 dan merupakan aset milik Pemkab Kotawaringin Barat ini mendapat suntikan dana untuk rehab dan finishing dari APBD Kobar, proyek itu berlangsung dalam  dua tahap yakni pada 2013 dengan anggaran Rp3,20 miliar dan pada 2014 untuk finishing termasuk perbaikan lantai sebesar Rp5,490 miliar.

Dengan usia rehab bangunan yang baru berjalan dua tahun, ambrolnya Masjid Agung menimbulkan tanda tanya besar, termasuk Imam Besar Masjid Agung, Ustaz Mukmin Ridho.

Saat ditemui Borneonews di kediamannya Mukmin Ridho menduga bahwa pembangunan renovasi Masjid Agung dengan dana mencapai Rp8,5 miliar tidak sesuai spesifikasi yang seharusnya dikerjakan dalam pembangunan renovasi masjid.

"Ketidaksesuaian bisa dilihat dari reruntuhan, besi cor berukuran kecil dan tidak ada sama sekali besi yang mengikat antara bangunan baru dan lama, ini sangat berbahaya bagi jamaah masjid yang beribadah, hanya menunggu waktu masjid ini akan roboh," beber Ustaz yang sudah puluhan tahun menjadi imam besar di Masjid Agung, Senin (17/10/2016).

Ustaz Ridho mengungkapkan, pembangunan renovasi Masjid Agung yang dikerjakan oleh kontraktor dari Surabaya tersebut mencakup bangunan yang berada di sisi kiri dan kanan lantai dua serta kamar mandi. Bahkan pondasi tidak menggunakan batu belah tetapi batako.

"Saya lihat sendiri pondasi kamar mandi tidak menggunakan batu belah tetapi batako," ungkap dia.

Sementara itu Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kobar Alfa Husain saat dikonfirmasi terkait konstruksi bangunan yang menyebabkan ambrolnya atap yang terbuat dari cor dak di lantai II hall Masjid Agung  belum bisa mengatakan apa-apa.

Dan ia pun belum bisa mengatakan siapa pihak yang bertanggung jawab terhadap ambrolnya atap hall Masjid Agung. Namun ia menegaskan bahwa pihak kontraktor PT. Aji Dwija Nugraha sudah diberitahu kejadian tersebut dan kontraktor asal Surabaya yang mempunyai toko materialndi jalan HM.Rafii mengklaim bahwa pengerjaan rehab Masjid Agung sudah dilaksanakan sesuai kontrak.

"Kontraktror sudah melaksanakan pembangunan rehab masjid sesuai kontrak dan ini murni faktor alam kontrkator juga sudah bekerja dengan dana minim dan ikhlas," ujar Alfa di ruangannya, Senin (17/10/2016).

Saat dikejar pertanyaan apakah kerja ikhlas dengan minimnya anggaran yang menyebabkan pengerjaan asal-asalan, Alfa hanya mengatakan bahwa hal itu tidak benar. "Saya tahu betul kontraktor kerja dengan ikhlas," ulang dia.

Sementara itu, kontraktor berinisial H asal Surabaya saat disambangi ke toko material di Jalan HM.Rafii tidak berada di Pangkalan Bun. Dan oleh karyawannya dijelaskan bahwa H bukan warga Pangkalan Bun dan keberadaan H di Pangkalan Bun hanya pada saat ada proyek yang dikerjakan.

Berdasarkan pantauan Borneonews terlihat reruntuhan bangunan atap dak hall masjid sangat tipis dan besi cor juga kecil. Pada sisi atap dak tidak nampak besi pengait yang mengikat pada tembok bangunan.

Sementara pada sisi lainnya yakni atap bangunan lantai dua sebelah kanan terdapat retakan memanjang. Kondisi ini sangat membahayakan mengingat retakan tersebut juga nampak pada atap cor dak sebelah kiri sebelum ambrol. (KOKO SULISTYO/m)

Berita Terbaru