BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Warga Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat dihebohkan oleh kemunculan buaya di Sungai Arut, sekitar Senin (17/10/2016) sekitar pukul 16.30 WIB.

Buaya yang muncul di permukiman padat penduduk itu membuat warga, baik yang mandi di atas lanting ataupun yang berenang di sungai, segera naik ke atas lanting.

Menurut Jefri Ariansyah, warga RT II A Kelurahan Mendawai, buaya tersebut muncul pertama kali di RT 10, tepatnya di samping pabrik penggilingan padi. Warga yang melihat segera berteriak dan memicu warga berdatangan melihat seraya menyuruh anak-anak yang berenang segera naik.

" Awalnya buaya itu dari RT 10 dan menyusur sungai, buaya itu hitam sekali," kata Jefri, di kediamannya Senin (17/10/2016).

Menurut Jefri buaya tersebut merupakan buaya peliharaan warga. Saat muncul buaya tersebut hanya menampakkan bagian kepalanya dan terus hanyut menuju hulu. Ia memperkirakan panjang buaya tersebut lebih dari tiga meter.

"Saya lihat kepalanya besar sekali, panjang badan kurang lebih sekitar tiga meteran," papar Jefri.

Hal senada juga diungkapkan oleh Andi, ia yang saat itu sedang mandi di sungai segera naik karena khawatir dengan keberadaan buaya. Menurutnya, buaya tersebut muncul akibat perubahan kualitas air dan habitat aslinya yang terganggu. 

"Pasti habitat asli dari buaya tersebut terganggu hingga ia muncul ke permukiman penduduk," kata Andi.

Berdasarkan informasi di lapangan buaya tersebut muncul kembali di RT 01 Kelurahan Mendawai pukul 19.20 WIB. Warga kembali heboh dan menjauh dari aktifitas di tepi sungai. (KOKO SULISTYO/m)