Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kepala BNN: Serangan Narkoba Sudah Masuk Proxy War

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 18 Oktober 2016 - 16:07 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Narkoba tidak hanya masalah peredaran tetapi bentuk proxy war. Ada kesengajaan dari negara lain untuk membiarkan Indonesia terjerumus narkoba, karena memang ada kepentingan menghancurkan generasi muda indonesia. Buktinya, ada 72 jaringan internasional yang masuk ke Indonesia, 48 di antaranya menggunakan jaringan 22 Lapas sebagai jalur peredaran.

"Ini Proxy War, tujuannya negara, bukan peredaran semata. Ini kejahatan luar biasa, membunuh warga kita tiap hari. Ada kepentingan negara lain, ini jelas proxy war. Bandar ini musuh negara, Apalagi presiden sudah nyatakan Perang terhadap Narkoba. Kalau perang, ini urusan dan harus ada peran TNI. Jangan takut dengan HAM," tegas Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Komjen Budi Waseso (Buwas) di Aula Jayang Tingang, kantor Gubernur Kalteng, di Palangka Raya, Selasa (18/10/2016).

Kedatangan Buwa dalam rangka Gerakan Serentak Kalteng Bersinar (Bersih dari Narkoba) bersama Gubernur Kalteng. Buwas kembali menyatakan Kalimantan adalah pintu gerbang peredaran narkoba karena posisinya di tengah Indonesia. Peredaran masuk melalui pintu Kalimantan Timur, Selatan, dan Barat. Sementara Kalteng selain menjadi daerah lintas distribusi juga menjadi daerah pengembangan pemasaran.

Ia juga mengungkap, dari jalur peredaran internasional, baik sindikat Malaysia, Singapura, Tiongkok, Timur Tengah, dan Afrika Barat, setelah ditelusuri ternyata muara pengiriman adalah ke Indonesia. Dari 72 jaringan, perbulannya dengan omzet Rp 1 Triliun. Narkoba yang dimasukkan ke Indonesia, sebanyak 6 Ton pada 2015. Itupun masih 20% yang total didistribusikan ke Indonesia. Artinya 80% tidak terungkap.

"60 Ton itu, setara 30 ribu jiwa yang diselamatkan. Karena paling tidak 1 gram/minggu atau 5 juta gram/minggu yg dikonsumsi Indonesia. Ini karena pangsa pasar yang besar, ditambah geografis berpulau pulau sehingga mudah dan rentan dimasuki. Dari Narkoba yang masuk itu, telah membunuh 40-50 orang mati di negara ini karena Narkoba," kata Buwas.

Karena itu ia meminta pihak TNI ikut ambil bagian dalam pemberantasan narkoba. Sementara dalam rangka pencegahan, Buwas meminta alat TNI di daerah yaitu Babinsa untuk ikut sosialisasi pencegahan peredaran narkoba sampai pelosok. Sementara untuk Polri, ia minta Babinkamtibmas juga ikut melaksanakan hal yang sama. (M. MUCHLAS ROZIKIN/N).

Berita Terbaru