BORNEONEWS, Kapuas - Demi penghematan anggaran daerah, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kapuas menolak mengukur baju seragam untuk menghadiri Festival Seni Qasidah V Kalimantan Tengah 2016, di Kapuas. Seragam itu rencananya akan dipakai dalam pembukaan acara tingkat Provinsi Kalteng tersebut, yang  menjadikan Kapuas sebagai tuan dalam pergelaran seni musik qasidah.

"Kami menolak mengukur baju seragam karena hal itu belum begitu penting, yang perlu Kapuas sebagai tuan rumah sukses dalam kegiatan Lasqi," kata Didi Hartoyo, anggota DPRD Kapuas, Selasa (18/10/2016).

Kalau keterwakilan unsur pimpinan lanjut politisi PDI Perjuangan itu, sudah memiliki 39 orang anggota dewan. Didi menganggap tidak perlu seluruh anggota Dewan memperoleh seragam khusus untuk acara itu. "Kalau baju itu diperuntukan untuk kami tentu saya menolak. Kalau unsur pimpinan wajar saja, sebab mereka nantinya datang sebagai tamu dan itu sudah mewakili kami."

Penolakan Didi dan kawan-kawan berkaitan dengan anggaran APBD Kapuas sangat memprihatinkan. Karena itu, kata dia, perlu adanya penghematan anggaran. "Kita prihatin dengan anggaran APBD yang semakin memprihatinkan, sehingga itu perlu adanya penghematan anggaran. Sekalipun diundang, kami sudah sepakat untuk menggunakan baju atribut."

Lawin, anggota Komisi IV DPRD Kapuas, sangat mendukung kegiatan Lasqi tersebut namun harus ingat ada program-program prioritas yang menjadi tanggung jawab Pemkab Kapuas dan DPRD ke depan. Saat ini masih dalam pembahsan KUA PPAS, pemangkasan anggaran APBD perubahan di beberapa SKPD.

"Saat ini terjadi pemangkasan anggaran di beberapa SKPD jadi wajar saja kita perlu penghematan. Untuk pembuatan baju bagi anggota dewan sebaiknya tidak usah saja, kalau unsur pimpinan bisa saja baik Ketua Dewan, wakil ketua 1 dan 2 itu wajar dan sah saja," katanya. (DJEMMY NAPOLEON/N).