Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sumbawa Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BNN Dibekali Senjata di Atas Rata-rata Polri dan TNI

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 20 Oktober 2016 - 14:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya -  Badan Narkotika Nasional (BNN) dibekali senjata luar biasa, di atas rata-rata. Permintaan pengadaan senjata tersebut, memang direstui Presiden RI Joko Widodo. Saat ini, senjata berkaliber melebihi milik Polri maupun TNI tersebut sudah dikantongi BNN pusat di bawah komando Kepala BNN, Komjen Budi Waseso (Buwas).

'Karena kita menghadapi kejahatan luar biasa maka senjata itu memiliki kemampuan luar biasa. Yang jelas, kita punya senjata di luar kaliber milik TNI Polri, Itu saja.  Mereka itu kan pembunuh massa yang luar biasa, maka harus tidak boleh kalah dengan mafia seperti mereka,' ucap Komjen Buwas, Rabu (19/10/2016).

Hari itu, Budi Waseso mengisi ceramah atau kuliah umum kepada 1.500 mahasiswa di aula Universitas Palangka Raya. Materi yang disampaikan berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan peredaran narkoba. Karena Kalteng menjadi titik sentral atau tengah, yang diserang masuknya narkoba dari tiga pintu yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.

Ia bercerita, dengan senjata canggih dan otomatis itu, ia mampu bersaing saat mengejar pasukan kartel narkoba, termasuk ketika mengejar di laut. Sebab salah satu senjatanya memiliki jarak jangkau peluru hingga radius 1,2 Kilometer. Juga senjata kaliber besar yang mampu menghancurkan truk kontainer sekalipun.

Ditanya siapa yang menjadi pemilik senjata-senjata canggih tersebut Buwas mengatakan karena yang membeli adalah negara maka tetap menjadi aset negara yang boleh saja dipinjam oleh lembaga negara lainnya.

Sementara siapa pengguna nantinya, Buwas menyebut akan digunakan khusus personil di lapangan, dengan syarat cukup ketat.

'Siapa yang memiliki ya itu milik negara, karena punya BNN yang merupakan badan negara. Pinjam ya boleh saja. Lantas siapa yang menggunakan Jelas anggota di lapangan yang sudah memenuhi persyaratan dan ini cukup ketat. Ada syarat lulus psikotes, dan tes kemahiran yang dimiliki. Mereka itulah yang berhak menggunakan,' terang Buwas.

Untuk melengkapi kemahiran petugas BNN mengendus penyelundupan Narkoba ke wilayah RI, kata Buwas, Presiden juga memerintahkan agar membeli anjing pelacak ke eropa. Nantinya,anjing terlatih itu juga akan di didik di Indonesia.

'Jadi Presiden ini sudah saking kesalnya dengan peredaran Narkoba ini dan beliau ingin keseriusan memberantasnya. Ini karena Indonesia jadi target utama pemasaran Narkoba di dunia. Makanya untuk memperkuat BNN, Presiden memerintahkan harus ada 50 anjing di BNN pusat dan juga nanti ditambah di daerah. Nah ini yang kita kelabakan, mencari 50 anjing itu sampai ke Jerman saja kewalahan apalagi mencari lagi untuk ditaruh di daerah,' bebernya. (M. MUCHLAS ROZIKIN/N).

Berita Terbaru