Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

SMK Pertanian di Kobar harus Menerapkan Prodi Kelapa Sawit

  • Oleh Cecep Herdi
  • 20 Oktober 2016 - 22:42 WIB

BORNEONEWS,  Pangkalan Bun - Pertumbuhan bisnis perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sangat pesat. Baik perkebunan kelapa sawit milik pribadi, perkebunan rakyat, hingga perkebunan besar swasta. Namun hal tersebut belum diimbangi oleh fasilitas pendidikan yang mencukupi.

Buktinya, di Kabupaten Kobar belum terdapat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki program pendidikan (prodi) dan mata pelajaran kelapa sawit. Padahal, menurut sejumlah pengamat, hal itu sangat penting dan dibutuhkan untuk menunjang peningkatan sumber daya manusia (SDM).

"Peluang ada, potensi ada tapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Pemerintah daerah harus peka dan mampu memanfaatkan potensi ini dengan baik. Yakni dengan membuka prodi khusu kelapa sawit di SMK Pertanian atau perkebunan," ujar Pakar Agronomi dan Linngkungan sekaligus Dosen Ahli Institut Pertanian (Instiper) Jogjakarta, Herry Wirianata, di Aula Hotel Mahkota, Rabu (19/10/2016) usai penutupan pelatihan menejemen kelapa sawit kepada guru SMK se-Kalimantan Tengah.

Senada, pakar agronomi dan lingkungan Instiper lainnya, Hartono mengatakan, tidak tersedianya prodi kelapa sawit di SMK akan menyulitkan lulusannya dalam persaingan pekerjaan. "Kita tahu saat ini warga lokal tidak mampi bersaing dengan pendatang dari luar daerah, sebab SDM warga lokal ini tidak didukung dengan pendidikan yang justru potensinya sangat besar berada di sini (Kobar,Red), ujar Hartono.

Dijelakannya, Kalteng merupakan wilayah ke tiga terbesar untuk kawasan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Namun, di Pangkalan Bun sendiri, Ibu Kota Kabupaten Kobar, tidak ditunjang dengan pendidikan kelapa sawit yang cukup. Bahkan, universitas tang ada juga hanya menyediakan prodi tanaman pangan. "Harusnya yang menjadi prioritas itu kelapa sawit. Kebutuhan SDM kelapa sawit akan banyak jika di daerahnya memiliki potensi perkebunan kelapa sawit yang banyak pula," katanya.

Untuk itu, tambah dia, pemerintah daerah perlu menyiapkan fasilitas untuk SDM sejak dini supaya siap bersaing meskipun hanya lulusan SMK,"

Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Kobar, Aida Lailawati menangkap baik usulan tersebut. Secara bertahap dan berproses pihaknya akan mengusulkan prodi kelapa sawit di SMK Pertanian. Tercatat, di Kabupaten Kobar sendiri, SMK pertanian dan perkebunan berjumlah 7 SMK. "Saya tidak memperkirakan akan terealisasi kapan, akan kami usulkan dan kami upayakan. Masukan ini bagus untuk peningkatan SDM khusus untuk SMK Pertanian," terangnya

Ia mengatakan, kurikulim pertanian yang saat ini diajarkan di SMK masih bersifat umum atau global. "Betul, memang saat ini belum ada prodi atau kurikulum yang khusus jalurnya mengenai kelapa sawit," jelas Aida.

Wakil Rektor 1 Instiper Jogjakarta yang merupakan perguruan tinggi yang membidangi kelapa sawit, Sri Gunawan menuturkan, menyiapkan SDM yang siap pakai itu sangat penting. Karena jika itu tercapai, maka lulusan SMK tidak akan pusing mencari bidang pekerjaan yang tepat. Sebab, sejak mereka menuntut ilmu, jalan untuk pekerjaannya kelak sudah terbuka wawasannya dan terjalur. "Semua Kabupaten di Kalteng ini sudah siap menampung SDM kelapa sawit, sebab setiap kabupaten sudah memiliki perkebunan kelapa sawit. Jadi sanga perlu untuk menyediakan prodi kelapa sawit di tiap sekolah kejuruan,"kata dia (CP/*)

Berita Terbaru