Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Way Kanan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sudah 3 Hari Jasad Buruh Bongkar Muat Tak Juga Ditemukan

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 23 Oktober 2016 - 13:50 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Gafar, 45, buruh bongkar muat di Terminal Sampit yang tercebur ke laut pada saat bekerja memindahkan kayu gelodungan milik PT Sarmiento ParakanjaTimber (Sarpatim) pada Jumat (21/10/2016) sekitar pukul 16.00 WIB lalu, hingga kini jasadnya tak kunjung ditemukan.

Korban tercebur di laut, tepatnya di muara Sungai Mentaya, saat itu ia melakukan bongkar muat kayu. Namun entah kenapa malah dia tercebur ke laut tersebut dan langsung menghilang hingga Minggu (23/10/2016) ini.

'Sudah dua hari ini kami lakukan pencarian, yakni dimulai pada Sabtu (22/10/2016) pagi hingga Minggu (23/10/2016) ini, jasad korban belum juga ditemukan,' ujar Koordinator Po SAR Sampit Suprapto.

Pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI Pos AL Samuda, dan KSOP Sampit. Namun hingga saat ini belum juga ditemukan tanda-tanda mengapungnya tubuh korban. Sulitnya mencari jasad korban karena arus deras dan gelombang tinggi. Sehingga pencarian maksimal hanya dilakukan pada saat pagi hari. Saat itulah air laut masih tenang, sedangkan untuk siang harinya tidak bisa maksimal.

'Tim kami menargetkan melakukan pencarian selama tujuh hari. Kalau hingga waktu yang ditentukan tersebut belum juga ditemukan, maka kami akan kembali berkoordinasi, apakah akan melanjutkan kembali atau berhenti,' ungkap Suprapto.

Namun  hal itu juga bergantung pada cuaca di laut tersebut. Kalau memang cuaca membaik, maka pencarian akan terus dilanjutkan. Hingga ada titik terang ditemukannya jasad korban.

Sementara korban merupakan warga Jl Samekto, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang. Kejadian itu bermula ketika korban melakukan bongkar muat kayu gelondongan dari tongkang ke kapal di daerah muara Sungai Mentaya. Namun entah apa yang terjadi, dia terjatuh ke dalam laut, dan tidak mengapung kembali. Hal itu terjadi, kerana diduga kuat korban lebih dulu pinsan akibat terbentur dinding tongkang. Sehingga tidak bisa berenang.

Hal itupun membuat temannya kebingungan, karena mereka juga takut tenggelam kalau nekat menolong korban. Saat itu arus cukup deras dan dibarengi tingginya gelombang. Sehingga karyawan lainnya langsung melaporkan hal itu kepada pimpinan mereka.

Pencarianpun terus dilakukan. Namun tim gabungan belum juga menemukannya jasad tersebut. (M HAMIM/m)

Berita Terbaru