Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Teror Ormas Membayangi Petani Purbasari Kobar

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 25 Oktober 2016 - 13:12 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Barat - Teror para pengklaim lahan membayangi aktivitas pertanian warga Desa Purbasari, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (kobar), Kalimantan Tengah. Mereka, atas nama ormas tertentu acap kali mengintimidasi, mengusir warga atau dengan kekerasan kepada petani yang melakukan aktivitas pertanian. Terkadang yang muncul hanya hitungan jari tapi kadangkala hingga puluhan orang.

Akibat teror ini petani hanya berani beraktivitas pada pagi hari, mereka berangkat jam 05,00 WIB dan pulang pukul 08.00 WIB, apabila lewat dari waktu itu tentu saja risikonya akan berhadapan dengan orang-orang suruhan yang setiap hari mendatangi lokasi pertanian mereka.

Seperti dialami Rosidi, kakek renta berusia sekitar 60 tahun itu harus pontang-panting lari dari kejaran para pengklaim lahan dengan mengacung-ngacungkan senjata tajam. 

Begitu takutnya kakek Rosidi sampai tidak sadar parit irigasi selebar empat  meter dengan mudah dilompatinya. Saat sadar ia sudah berada jauh dari lokasi pertaniannya. Bahkan sepeda ontel dan penyemprot miliknya yang tertinggal tak berani ia ambil hingga beberapa hari.

" Saking takutnya beliau lari sekencang-kencangnya, jatuh bangun bahkan parit lebar pun ia lompati dengan mudah, itu kan menandakan ia ketakutan luar biasa," kata warga yang menceritakan hal ini kepada Borneonews, Senin (24/10/2016),  mereka tidak berani menyebutkan nama dengan alasan keamanan.

Kediaman Ketua Kelompok Tani Pangestu, Juari juga beberapa kali disambangi puluhan orang yang memarah-marahinya terkait aktivitas anggotanya di kawasan pertanian itu. Bahkan bantuan bibit dari pemerintah yang sedianya dibagikan kepada anggota kelompok tani juga dilarang dibagikan.

" Kami di bawah tekanan begini apa program pemerintah akan dapat kami jalankan, untuk bekerja saja kami harus kucing-kucingan curi-curi waktu," keluh Juari.

Dalam dialog bersama Bupati Kobar, Bambang Purwanto, Kodim 1014/Pangkalan Bun dan Polsek Pangkalan Lada,  di areal pertanian Desa Purbasari, warga meminta perlindungan dan meminta pemerintah daerah membantu untuk mempertegas status lahan mereka.

Menyikapi hal itu Bupati sudah berkoordinasi dengan aparat baik dari Polres Kobar melalui Kapolsek ataupun melalui Kodim 1014/Pbn untuk melakukan pengamanan dan perlindungan serta pendampingan kepada warga. Ia juga menegaskan, lahan pertanian tersebut merupakan lahan LU2 milik sah milik warga Desa Purbasari.

"Semua prosedur sudah dilakukan secara tertib sehingga siapapun tidak bisa mengambil lahan LU2 warga," tegas Bupati Kotawaringin Barat, Bambang Purwanto.

Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Lada, AKP F. Ali Najib menegaskan pihaknya sudah mendorong pemkab segera menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani. Polsek Arsel juga sudah melakukan koordinasi dengan Muspika dalam langkah penyelesaian namun penjagaan terhadap aktivitas petani tetap dilaksanakan.

Ia juga berkata tegas bahwa pihaknya akan menindak secara hukum apabila apa yang dilakukan oleh kelompok tertentu terhadap petani ada unsur pidana yang terbangun.

"Saat pengejaran terhadap salah satu warga dengan parang kita segera ke lokasi namun mereka sudah tidak ada," kata Kapolsek

Untuk itu ia meminta apabila nantinya ada ancaman kepada masyarakat dari kelompok tersebut agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian dan jangan ditunda. (KOKO SULISTYO/N).

Berita Terbaru