Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penjualan Zenith bisa Dibarter Sembako di Perkebunan Sawit di Seruyan

  • Oleh Parnen
  • 26 Oktober 2016 - 15:50 WIB

BORNEONEWS, Seruyan - Penjualan obat-obatan terlarang, Zenith, di lokasi perkebunan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, terkadang dibarter dengan barang, sampai sembako. Di perkebunan sawit PT Kerry Sawit Indonesia (KSI), Kecamatan Danau Sembuluh, obat jenis Carnophen alias Zenith bisa dibarter, atau ditukar barang, tidak harus dibayar kontan dengan uang.

'Bagi mereka (karyawan) khususnya yang dalam tiap harinya tak bisa lepas atau tak mampu menahan diri dari kebiasaannya mengkonsumsi Zenith itu, rela menukarkan barang-barang kebutuhan milik mereka atau sembako, agar bisa tetap menenggak obat daftar G tersebut,' kata seorang sumber Borneonews, Selasa (25/10/2016).

Parahnya, menurut dia, si penjual obat  justru bersedia saja obat dagangannya yang diperjualkan secara sembunyi-sembunyi tersebut, ditukar dengan barang kebutuhan yang disesuaikan dengan harga barang yang dipertukarkan. 'Kalau di lokasi tempat saya kerja, Zenith dijual Rp50 ribu perkeping (sepuluh tablet). Nah, barang yang mau ditukarkan harganya harus bisa setara dengan patokan harga jual obat itu.'

Para penukar barang (pemakai obat), lanjut dia, untuk bisa memperoleh barang kebutuhan seperti jenis beras, rokok, gula dan lain sebagainya, mereka terlebih dahulu berhutang di warung-warung sembari menunggu waktu gajian tiba untuk membayar utang sembako tersebut. Selanjutnya dari barang kebutuhan yang didapat dari warung, kemudian kembali dioper atau berpindah tangan ke penjual obat zenith tersebut.

'Orang yang punya warung itu tidak tahu jika dagangannya yang diutang tersebut ditukarkan dengan zenith. Maklum, karyawan sawit kan gajian satu bulan sekali. Bagi mereka yang tak punya uang, mau tidak mau harus memutar otak untuk tetap bisa menengak pil koplo tersebut,' ujarnya.

Cara lainnya bagi karyawan yang tak punya uang untuk membeli zenith, adalah dengan tetap mengutang barang-barang di warung seperti contohnya rokok. Dimana rokok hasil utangan utangan itu kemudian dijual kembali dengan harga murah ke warga lainnya.

'Teman saya contohnya yang bekerja di PT Rimba Harapan Sakti (RHS) yang beroperasi di wilayah Kecamatan Seruyan Hilir, itu dia ngutang rokok di warung jenis atau merk Menara Putih seharga Rp90 per slop (10 bungkus). Kemudian rokok itu dijual ke orang seharga Rp70 ribu per slopa. Uang hasil penjualan rokok itu justru malah dia belikan ke zenith yang ada dijual disana,' ungkapnya sambil tertawa. (PARNEN/N).

Berita Terbaru