Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lombok Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Beras Cap Ikan Jelawat Dipasarkan Rp11 Ribu Per Kg

  • Oleh Rafiuddin
  • 26 Oktober 2016 - 16:39 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Beras cap Ikan Jelawat seharga Rp11 ribu per kilogram, produksi petani lokal siap didistribusikan kepada masyarakat, dan kalangan Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Penyaluran langsung ke konsumen dengan harga terjangkau, atau lebih rendah dari harga pasar itu, sesuai surat himbauan Bupati Kotim, Supian Hadi, menyikapi melimpahnya produksi padi petani.

'Satu kilogram dijual Rp11 ribu. Harga ini lebih murah dari harga di pasar yang dijual Rp14 ribu per kilogram,' kata Ketua Pemuda Tani Kecamatan Teluk Sampit, Abdul Rasyid, Rabu (26/10/2016).

Meski harganya jauh lebih murah dibandingkan harga eceran di pasaran, para petani sudah bersyukur karena pendistribusian ini dilakukan langsung oleh petani, penyerapan beras pun lebih banyak.

Selama ini petani hanya mengandalkan pembelian beras oleh para pengusaha atau penjual di pasar. Meningkatnya produksi beras belakangan ini tidak mampu ditampung oleh pedagang. Hal itu yang membuat petani kesulitan.

Langkah Supian Hadi mengeluarkan himbauan agar semua ASN Kotim membeli beras local ini disambut baik oleh para pejabat daerah.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotim, Heryanto siap menyosialisasikan kepada bawahannya untuk membeli beras lokal tersebut, demi meningkatkan perekonomian petani. "Kami sangat setuju, jangankan lima kilogram satu pegawai yang seperti yang ditawarkan. Lebih dari itupun kami siap,' kata Heryanto.

Hal yang sama juga dikatakan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (KP3KM) Kotim Johny Tangkere. Setiap bulan dia memesan hingga puluhan kilogram untuk kebutuhan di rumahnya. Bahkan dia meminta semua pegawai di instansi yang dipimpinnya untuk mengonsumsi beras lokal ini.

Sesuai surat himbauan bupati Kotim Supian Hadi, diharapkan beras local Cap Ikan Jelawat ini tidak hanya terserap untuk kalangan ASN. Tetapi juga perusahaan besar swasta yang berinvestasi di Kotim. Dia meminta perusahaan besar swasta menyerap beras lokal untuk kebutuhan karyawan masing-masing. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru