BORNEONEWS, Palangka Raya - Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio meminta kepada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memfasilitasi pemberian award kepada penelitian terbaik yang dilakukan guru-guru di Palangka Raya.

Dalam Konferensi PGRI Kota Palangka Raya yang digelar di Gedung Palampang Tarung, Kamis (27/10/2016), Mofit mengatakan, selama ini guru-guru malas menulis dan melakukan penelitian kemungkinan karena tidak adanya timbal balik. Padahal, menurut Mofit, menulis harusnya tidak pernah lepas dari sisi profesionalisme seorang guru, kepala sekolah maupun pengawas pendidikan.

"Saya berharap tahun 2017 PGRI membuat program anugerah award bagi guru yang melakukan penelitian terbaik. Masa sih kita tidak bisa memberikan sedikit uang pembinaan. Pasti bisa, kan Saya kawal," tegas Mofit.

Menurutnya kegiatan menulis adalah kegiatan yang harusnya melekat pada diri guru-guru. Seorang profesor pun harusnya tidak berhenti menulis dan meneliti. Maka tidak berlebihan jika pihaknya mengharapkan hal yang sama dilakukan oleh elemen pendidikan.

"Kalau di PGRI Provinsi itu ada jurnal, di kota juga Saya minta dibuat. Bukan untuk naik pangkat, tapi melakukan tanggung jawab profesionalismenya," pungkas Mofit.

Sementara itu Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Tengah Suriansyah menyebutkan,  PGRI selalu memperjuangkan kesejahteraan elemen pendidikan.

"Yang terbaru di pertemuan PGRI dengan presiden kemarin diajukan agar Kepala Sekolah tidak perlu mengajar lagi, tugasnya mengurus dan memimpin sekolah. Kemudian kenaikan pangkat guru tidak akan terlalu dipersulit lagi terutama bagi guru yang berusia di atas 50 tahun. Ini semua diperjuangkan PGRI," tutupnya. (TESTI PRISCILLA/m)