Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bone Bolango Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jasad Pekerja Tenggelam Sempat Terlihat di Perairan Desa Sungai Bakau

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 28 Oktober 2016 - 16:13 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Sudah sepekan terakhir, jasad Gafar (45) buruh bongkar muat di Terminal Sampit belum juga ditemukan. Namun warga sekitar Pantai Sungai Bakau, Kabupaten Seruyan sempat melihat mayat mengapung di sekitar tempat mereka, Kamis (27/10/2016).

Gafar diketahui tenggelam Jumat (21/10/2016), saat sedang melakukan bongkar muat kayu gelondongan milik PT Sarmiento ParakanjaTimber (PT Sarpatim), di sekitar laut muara Sungai Mentaya. Namun entah kenapa dia tercebur ke laut dan hingga kini jasadnya belum juga ditemukan. 

"Sempat kami melihat ada mayat mengapung di sekitar Pantai Sungau Bakau ini, tapi kami tidak berani mengangkatnya, sampai jasad itu tidak terlihat lagi," ujar Rahmad, warga di daerah pantai itu, Jumat (28/10/2016). 

Warga menduga jasad tersebut merupakan korban tenggelam. Hal itu dikarenakan jarak antara pantai tersebut dengan tempat tenggelamnya korban masih sejalur. Sehingga kemungkinan besar jasad itu dibawa arus. Sehingga sampai ke daerah pantai yang merupakan kabupaten tetangga tersebut. 

Ditemukannya jasad seseorang itupun sempat dilaporkan warga kepada aparat kepolisian perairan. Namun setelah anggota datang ketempat itu, sudah tidak ada lagi jasad yang dimaksud oleh warga. 

"Kami sempat datangi lagi tempat dimana jasas itu terlihat. Namun sudah tidak ada lagi," ungkap Rahmad. 

Kini pencarian masih terus dilakukan, dengan harapan dapat menemukan jasad korban.  Tenggelamnya warga Jl Samekto, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang. itu, bermula ketika melakukan bongkar muat kayu gelondongan dari tongkang ke kapal di daerah muara Sungai Mentaya. Namun entah apa yang terjadi, dia terjatuh ke dalam laut, dan tidak mengapung kembali. Diduga kuat korban lebih dulu pingsan akibat terbentur dinding tongkang, sehingga tidak bisa berenang.

Hal itupun membuat temannya kebingungan, karena mereka juga takut tenggelam kalau nekat menolong korban, yang mana saat itu aris cukup deras dan dibarengi dengan tingginya gelombang. Sehingga karyawan lainnya langsung melaporkan hal tersebut kepada pimpinan mereka. (M. HAMIM/N).

Berita Terbaru