Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Timor Tengah Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Debit Air Wilayah Banama Tingang-Kahayan Kuala Mulai Surut

  • Oleh Ingkit Benysam Djaper
  • 05 November 2016 - 08:15 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Setelah sempat menggenangi sejumlah daerah di Kecamatan Banama Tingang dan Kahayan Tengah, kondisi debit air sampai Jumat (4/11/2016) sudah mulai surut. Sejumlah warga pun mulai dapat beraktivitas secara normal walau masih terbatas. Warga pun mulai membersihkan rumah-rumah mereka yang tergenang air.

'Debit air saat ini sudah mulai surut. Kita bersyukur aktivitas sejumlah warga pun mulai perlahan membaik. Kita bersama pihak terkait akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Harapan kita debit air ini akan terus surut dan tidak berkepanjangan,' kata Camat Banama Tingang Sem Heriawan Bodoi, Jumat (4/11/2016) .

Dari sebanyak 15 desa yang ada, tercatat delapan desa yang menjadi langganan banjir setiap tahun. Desa-desa tersebut, yaitu Desa Ramang, Pahawan, Hurung,  Goha, Tambak, Tasawi Baru, Lawang Uru dan Desa Hanua.  Bahkan sejumlah sekolah terpaksa harus diliburkan akibat tergenang banjir cukup dalam. 

Desa yang merasakan dampak banjir, yaitu Desa Pahawan karena debit airnya sangat tinggi sekali. Kondisi ini terjadi setiap tahun. Lantaran setiap tahun mengalami kebanjiran warga Desa Pahawan membuat pondasi rumah yang tinggi sekitar setengah meter. Bahkan dengan tinggi tersebut jika mengalami hujan yang deras banyak warga yang mengungsi akibat kebanjiran.

'Kita terus pantau kondisi daerah-daerah yang tergenang banjir tersebut dalam rangka pelayanan masyarakat. kalau tidak seperti itu nanti akan sulit,' kata Sem Heriawan Bodoi. Secara terpisah, Ketua RT 01 Desa Pahawan, Dantoe menyampaikan, w banjir yang menimpa rumah warganya sudah sepekan terakhir bahkan tidak mendapat perhatian pemerintah.

"Banjir ini merupakan musiman dan tiap tahun telah kita alami. Selama  10 tahun terakhir saja saya lihat banjir ini sulit tertangani dengan baik. Setiap tahun karena daerah tersebut memang dataran rendah sehingga menjadi langganan banjir. Bukan hanya dataran rendah, banjir ini juga diakibatkan karena ulah manusia,' kata Dantoe. (INGKIT DJAPER/m)


TAGS:

Berita Terbaru