Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Speed Boat Terganggu Sungai Jelai Kotor

  • Oleh Norhasanah
  • 06 November 2016 - 13:10 WIB

BORNEONEWS, Sukamara ' Naiknya debit air Sungai Jelai saat ini membuat lingkungan sungai dipenuhi sampah dari rumput yang hanyut terbawa arus. Kondisi ini cukup menganggu aktifitas transportasi sungai seperti angkutan speed boat yang harus berhati-hati saat melintas.

Mahdi, seorang motoris speed boat menuturkan, setiap debit air Sungai Jelai naik maka di beberapa bagian Sungai Jelai akan dikotori oleh sampah dari tumbuhan sungai yang hanyut terbawa arus. Ini cukup menganggu aktifitas angkutan sungai karena sampah sering tersangkut pada baling-baling.

'Jadi motoris harus lebih hati-hati apabila menakhodai speed boat,' kata Mahdi, Minggu (6/11/2016)

Menurutnya, selain naiknya debit air sungai juga adanya aktifitas masyarakat untuk membersihkan beberapa anak sungai yang banyak ditumbuhi oleh tumbuhan mengapung.

'Tanaman ini memang banyak tumbuh di anak sungai sehingga membuatnya sulit dilalui. Saat air Sungai Jelai naik dimanfaatkan sebagian orang untuk membersihkan anak sungai dengan menghanyutkan tumbuhan itu ke sungai,' tuturnya.

Meskipun keberadaan sampah dari tumbuhan sungai tersebut tidak menyebabkan mesin menjadi rusak, namun cukup mengganggu bagi angkutan. Selain harus selalu membersihkan baling-baling dari sampah yang juga dikhawatirkan ada sampah lain yang dapat membahayakan keselamatan.

'Karena banyaknya sampah tumbuhan yang hanyut. Terkadang ada balok kayu yang juga ikut hanyut dan tertutup oleh sampah tersebut sehingga apabila speed menabrak maka bisa berbahaya juga bagi angkutan,' tukasnya.

Sebelumnya Kasat Polair Polres Sukamara Ipda Herbet P Simanjuntak mengatakan, angkutan sungai seperti speed boat saat ini masih menjadi andalan di Kabupaten Sukamara. Pihaknya mengingatkan kepada pemilik dan motoris untuk selalu mengutamakan keselamatan dengan memperhatikan kelayakan dan lainnya.

'Angkutan yang digunakan harus layak untuk dioperasikan serta tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas yang sudah ditentukan,' ujar Ipda Herbet P Simanjuntak.

Selain itu juga Herbet mengingatkan kepada pemilik angkutan sungai untuk menyediakan alat-alat keselamatan seperti pelampung yang dapat digunakan oleh penumpang apabila sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

'Pelampung itu tidak mesti pakaian pelampung tetapi bisa dari jerigen yang sudah dimodifikasi untuk pelampung atau sesuatu yang bisa dijadikan alat mengapung di air seandainya terjadi kecelakaan air,' jelas Herbet. (MG-13/m)

Berita Terbaru