Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lombok Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Km 32 Jalan Kotawaringin Lama Putus Terendam Banjir

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 06 November 2016 - 19:15 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Meluapnya danau Masorayan di Kilometer 32 jalan lintas Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama merendam jalan timbunan sepanjang 50 meter. Akibatnya akses lalul intas di ruas jalan tersebut terputus dan mengganggu aktifitas warga, baik dari Pangkalan Bun atau arah sebaliknya.

Walau direndam banjir setinggi 20 centimeter banyak pengendara kendaraan roda dua dan roda empat yang nekat. Namun bagi kendaraan  sepeda motor jenis bebek berpikir dua kali menerobos banjir karena dipastikan karburator akan terendam air.

"Kalau kendaraan laki-laki masih sanggup lewat. Tapi kalau jenis bebek pasti busi dan karbunya terendam, tapi tak jarang ada yang nekat menerobos," kata Amran, warga Kotawaringin Lama, di lokasi banjir, Minggu (6/11/2016).

Menurut dia, harusnya sebelum ruas yang terendam banjir tersebut  ditimbun perlu ditambah triple box agar luapan dari Danau Masorayan tidak naik ke permukaan jalan yang berimbas pada terganggunya aktifitas warga sehari-hari. 

Saat ini bukan saja warga Pangkalan Bun tetapi warga Kotawaringin Lama sudah banyak yang mempunyai kebun. Jadi akibat banjir dan kondisi jalan yang rusak mempersulit mereka mengangkut hasil kebunnya, terutama komoditas sawit.

"Ada timbunan di KM 18 saat musim hujan jadi lumpur. Saya tiap hari pulang pergi ke Pangkalan Bun untuk menjual hasil kebun seperti nenas," kata Anang Isay, warga lainnya.

Banjir yang merendam jalan Kolam dimanfaatkan sejumlah warga untuk mengais rezeki. Mereka menyediakan angkutan getek untuk mengantar kendaraan melewati titik banjir. Sekali antar mereka hanya mematok tarif Rp10 ribu plus penumpang. Berbeda dengan tahun lalu dengan rute sepanjang 10 kilometer melewati banjir sekali antar mereka mematok tarif Rp80.000-Rp100.000.

"Banjir kali ini tidak separah tahun lalu yang merendam hingga 10 kilometer. Kalau ini hanya puluhan meter saja," kata Zainal.

Selain mengantarkan penumpang disela-sela itu ia juga memberikan jasa memandu kendaraan roda empat yang melewati banjir agar tidak keluar dari jalur jalan, tarifnya pun terbilang murah hanya Rp5.000, bahkan diberi Rp2.000 tetap mereka terima.

"Antara lima ribu terkadang juga dua ribu," kata dia. 

Dari pantauan Borneonews, secara keseluruhan jalan Kolam sepanjang 36 kilometer hingga jembatan pile slap titik kerusakan hanya berada di KM 18 hingga 20 dan titik banjir di KM 32, selain itu hanya becek ringan. Sementara dari Pangkalan Bun hingga KM 18 jalan terpantau nyaman untuk dilalui. (KOKO SULISTYO/m)

Berita Terbaru