Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Musi Rawas Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Waspada HIV/AIDS Kotim

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 06 November 2016 - 19:01 WIB

DINAS Kesehatan Kotawaringin Timur  merilis berita yang bukan hanya mengejutkan, tetapi menakutkan!  Disebutkannya, dari Januari hingga awal November 2016 ini, ada 12 warga dari daerah itu yang meninggal karena HIV/AIDS.

Jumlah warga meninggal karena HIV/AIDS ini bertambah sangat drastis di KotawaringinTimur (Kotim). Tahun sebelumnya (2015) ada 9 warga yang meninggal karena penyakit ini. Berarti terjadi peningkatan 130 persen.

Jumlah penderita yang meninggal terus meningkat sejak 2011. Kala itu, cuma ada 2 penderita yang meninggal. Kemudian pada 2012  tidak ditemukan korban yang meninggal. Tetapi pada 2013 dan 2014  masing-masing sebanyak 3 penderita HIV/AIDS meninggal.

Lonjakan penderita HIV/AIDS  meninggal tahun 2016 yang mencapai 12 orang, mau tidakmau menjadikan Kotim, khususnya kota Sampit sebagai daerah merah. Dinas Kesehatan setempat  harus mengibarkan bendera bahaya. Dan seluruh devisi di Dinas tersebut beserta  dinas/badan terkait, haruslah 'Siaga I'.

Terutama siaga I dalam mengawasi  daerah yang selama ini menjadi episentrum  atau titik sebar penyakit tersebut.  Pertama, adalah episentrum konvensional. Yakni sumber penyakit HIV/AIDS yang berada di pusaran pusat-pusat prostitusi. Baik prostitusi terbuka maupun terselubung.

Episentrum kedua adalah pusat-pusat peredaran narkoba. Terutama sekali yang menggunakan jarum suntik dan sejenisnya.  Dan sangat dimungkinkan pula kombinasi antara  episentrum pertama dan kedua.

Banyaknya penderita yang meninggal,  merupakan sebab-akibat yang logis dari kedua fakta tadi. Yaitu ekskalasi prostitusi terbuka dan terselubung, dikombinasikan oleh tingginya peredaran narkoba  jenis sabu di daerah itu. 

Selalu digambarkan, penderita HIV/AIDS adalah mengikuti model 'gunung es'. Runcing, kecil di atas permukaan, tapi besar dan lebar di bawah permukaan air. Artinya, jika yang terdata 40 penderita, maka fakta di balik itu bisa mencapai lebih dari 100 penderita.  Sekali lagi, dengan kenyataan ini, perang melawan HIV/AIDS harus habis-habisan!  

Berita Terbaru