BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - DPRD Kotawaringin Timur berharap Badan Narkotika Nasional (BNN) memprioritaskan pembentukan BNN di Kabupaten Kotim. Pasalnya, jumlah kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) di wilayah Bupati Supian Hadi itu, dari hari ke hari semakin meningkat.

'Sebagai kabupaten dengan populasi penduduk terbesar se-Kalimantan Tengah, Kotim menjadi etalase Kalteng dan sasaran utama peredaran narkoba,' kata Wakil Ketua DPRD Kotim, Parimus, saat ditemui di ruang kerjanya, di Sampit,  Senin (7/11/2016).

Sehingga, menurut Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kotim itu, sudah selayaknya BNN Pusat membentuk cabang di Kabupaten Kotim. Pemerintah Kabupaten Kotim juga harus berkoordinasi dengan lembaga pemberantasan peredaran narkoba itu. Salah satunya dengan menyatakan kesiapan menyediakan kantor sekretariat BNN.

'Saya pikir pembentukan BNN di Kabupaten Kotim jangan ditunda-tunda lagi. Ini harus menjadi skala prioritas karena kasus narkoba sudah sangat parah dan peredarannya sudah merambah semua kalangan hingga ke wilayah pedalaman,' ujar dia.

Wakil Ketua DPRD Kotim, Dewin Marang, mengatakan pihaknya tentu menaruh perhatian besar terhadap permasalahan yang paling mengkhawatirkan bagi generasi muda itu. Dirinya mendukung pembentukan BNN di daerah itu.

Dewin menilai, kehadiran BNN sangat penting untuk memaksimalkan penanganan narkoba. Terlebih, sebagai daerah dengan jumlah peredaran dan penggunaan narkoba terbesar di Kalteng, kehadiran BNN di Kotim mutlak diperlukan. 'Kami di DPRD siap mendukung dari sisi anggaran agar BNN bisa terbentuk di Kotim.'

Lebih lanjut politisi Partai Golkar itu mengharapkan, Pemkab Kotim juga harus memiliki keinginan yang sama terkait pembentukan BNN. Sehingga, prasyarat yang diperlukan untuk pembantukan BNN bisa disiapkan.

Sebelumnya, Wakil Bupati Kotim, M Taufiq Mukri, mengatakan Pemkab Kotim sangat mendukung dan berharap BNN dibentuk di daerah itu. Menurutnya, pembentukan BNN merupakan semangat bersama dalam upaya pemberantasan narkoba. 'Kalau kami di pemkab tentu sangat berharap dan mendukung dibentuknya BNN. Karena harus diakui peredaran narkoba di Kotim sudah sangat memprihatinkan.'  (M. RIFQI/N).